loading...

Dipasolon

11:44
KOMPOSISI:
Tiap tablet mengandung : 6 α-metilprednisolon 4 mg.

MEKANISME KERJA :
6 α-metilprednisolon adalah suatu glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek antiinflamasi kuat. 6 α-metilprednisolon bekerja dengan menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang responsif. Kompleks steroid-reseptor ini lalu berikatan dengan DNA yang kemudian mempengaruhi sintesis berbagai protein. Beberapa efek penting yang timbul akibat ini adalah herkurangnya produksi.proslaglandin dan leukotrien, berkurangnya degranulasi mast cell, berkurangnya sintesis kolagen.

INDIKASI :
  1. Penyakit kalogen : lupus eritematosus sistemik karditis reumatik akut, polimiositis.
  2. Berbagai penyakit alergi dan autoimun : rinitis alergi, dermatitis kontak, dermatitis atopik, asma bronkial.
  3. Kelainan kulit tertentu: dermatitis herpetifonnis, sindroma Stevens Johnson, dermatitis eksfoliatif, psoriasis.
  4. Radang mata akut dan kronik : konjungtivitis alergi, keratitis, neuritis optik, iritis.
  5. Penyakit keganasan: leukimia limfositik kronik dan akut, limfoma, multipel mieloma.
  6. Kolitis ulseratifdan enteritis regional (penyakit Crohn).
  7. Sindroma nefrotik.
  8. Kelainan endokrin tertentu : insufisiensi korteks adrenal (dikombinasi dengan mineralokortikoid).
  9. Kelainan hematologik: trombositopenia purpura pada orang dewasa, anemia hemolitik autoimun, eritoblastopenia.
  10. Penyakit reumatik : reumatoid artritis, ankylosing spondilitas, bursitis, artritis Gout akut, osteoartritis pasca trauma.
KONTRAINDIKASI:
Dipasolon dikontraindikasikan pada tuberkulosis (kecuali jenis fluminan/diseminata), infeksijamur sistemik, vaksinia/varisela, keratitis herpes simpleks, tukak peptik, sindroma Cushing, psikosis akut, penderita yang baru divaksinasi.

EFEK SAMPING :
Pemberian Dipasolon dosis tinggi dalam jangka waktu pendek (beberapa hari) jarang mengakibatkan timbulnya efek samping yang serius. Namun pemberian jangka lama, terutama dengan dosis besar, dapat menimbulkan timbulnya moon face, deposit lemak dibagian tubuh tertentu, kelemahan otot, hipertensis, osteoporosis, penurunan toleransi glukosa, gangguan sekresi hormon seks, striae, ptekiae, akne, edema, hipokalemia, atrofi korteks adrenal, vaskulitis, tukak peptik, penurunan mekahisme pertahanan tubuh, perlambatan sembuhnya luka, hambatan pertumbuhan pada anak, glaukoma, katarak, trombosis, psikosis, dan reaksi alergi.

INTERAKSI OBAT :
Pemberian Dipasolon bersama :
  1. Glikosida jantung : dapat meningkatkan efek glikosida jantung.
  2. Diuretik : dapat meningkatkan pembuangan kalium.
  3. Antikoagulan tumnan kumarin dan antidiabetik oral : efek kedua obat ini dapatberkurang.
  4. Rifampisin, fenitoin, dan barbiturat : efek Dipasolon dapat menurun.
  5. Golongan NSAID : efek samping perdarahan saluran cema dapat meningkat.
  6. Konvuisi telah dilaporkan pada penggunaan bersama 6 a-metilprednisolon dan cyclosporin.
  7. Obat-obatan seperti erythromycin dan ketoconazole dapat menghambat metabolisme dari kortikosteroid dan kemudian menurunkan klirensnya.
  8. Kortikosteroid dapat merangsang efek antikolinesterase dalam myasthenia gravis.
DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN :
Dosis awal Dipasolon bervariasi dari 4-48 mg/hari (tergantung dari jenis dan beratnya penyakit, serta respons penderita). Bila telah diperoleh efek terapi yang memuaskan, dosis ini harus diturunkan sampai dosis efektif minimal untuk pemeliharaan.

Pada penderita yang baru mendapat Dipasolon selama beberapa hari, penghentian obat dapat dilakukan secara mendadak. Namun untuk penderita yang mendapat Dipasolon dosis besar selama lebih dari 1 - 2 minggu, penghentian obat harus dilakukan dengan pengurangan dosis bertahap dengan interval tiap beberapa hari.

Dibandingkan dengan pemberian dalam dosis terbagi, Dipasolon lebih baik diberikan dalam dosis tunggal pada pagi hari karena cara ini lebih sesuai dengan sekresi fisiologis hormon korteks adrenal.

Untuk penderita yang membutuhkan Dipasolon dalam jangka waktu lama (lebih dari 2 minggu), dianjurkan menggunakan cara pemberian ADT (alternate-day teraphy). Manfaat pemberian dengan cara ADT ialah mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping berupa supresi sumbu hipotalamus-hipofisis-korteks adrenal, sindroma Cushing, hambatan pertumbuhan pada anak dan gejala putus obat bila terapi dihentikan.

Rejimen dosis ADT ialah memberikan dosis total Dipasolon untuk 2 hari sekaligus dalam 1 dosis (pada pagi hari). Pemberian obat dilakukan secara berselang seling yaitu hari pertama diberi obat, hari kedua bebas obat, hari ketiga diberi obat lagi, demikian seterusnya, atau sesuai petunjuk dokter.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :
  1. Setelah pemberian Dipasolon lebih dari 1-2 minggu, penghentian pemberian obat harus dilakukan secara bertahap.
  2. Penderita yang dalam keadaan stress memerlukan dosis Dipasolon yang lebih tinggi.
  3. Pemberian Dipasolon dapat menyamarkan tanda-tanda infeksi.
  4. Penderita yang sedang mendapat terapi Dipasolon hendaknyajangan diberi vaksinasi.
  5. Sebelum memberikan Dipasolon pada wanita hamil harus dipertimbangkan bahwa manfaatnya melebihi efek samping potensialnya.
  6. Pemberian Dipasolon jangka lama dapat menimbulkan katarak subkapsuler, glaukoma,dan aktivasi infeksi virus atau jamur pada mata.
  7. Pemberian 6 α-metilprednisolon dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, retensi garam dan air, peningkatan ekskresi potasium dan kalsium, serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi jamur, bakteri dan virus.
  8. Pemberian obat pada pasien tuberkulosa laten atau reaktivitas tuberculin harus disertai observasi lanjutan karena kemungkinan terjadi reaktivasi dari penyakit tersebut selama terapi jangka panjang, pasien harus diberi chemoprophylaksis.
  9. Perhatian diberikan pada pemakaian untuk pasien yang mengalami tukak lambung, osteoporosis, memiliki sejarah gangguan kejiwaan, amubiasis, glaukoma, dan infeksi virus.
  10. Pada penggunaan glukokortikoid dalam jangka waktu yang lama, kontrol oftamologik harus dilakukan setiap 3 bulan.
  11. Pada anak-anak, 6 α-metilprednisolon hanya dapat diberikan bila benar-benar dibutuhkan.
KEMASAN:
Dus isi 10 Strip @ 10 Tablet 4 mg.

Diproduksi oleh:
PT. PROMEDRAHARDJO
Indonesia,
untuk
PT. PHARMASI BINANGKIT
Majalengka - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔