loading...

Claritin Tablet, Syrup

14:51
Claritin® Tablet dan Sirop
LORATADINE
Schering - Plough


KOMPOSISI:
Setiap tablet mengandung 10 mg micronized loratadine.
Setiap 5 mL sirop mengandung 5 mg micronized loratadine.

URAIAN:
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik poten kerja-lama dengan aktivitas antagonistik selektif pada reseptor-H, periferal.

INDIKASI:
Untuk menyembuhkan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek (rinorea) dan rasa gatal pada hidung, demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata. Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI:
Orang dewasa dan anak-anak berumur 12 tahun atau lebih : satu tablet sekali sehari.
Anak-anak berumur 2 hingga 12 tahun:
- Berat badan > 30 kg : 10 mg (dua sendok teh) sirop sekali sehari.
- Berat badan ≤ 30 kg : 5 mg (satu sendok teh) sirop sekali sehari.

PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan loratadine; dianjurkan dosis awal 5 mg sekali sehari atau 10 mg setiap dua hari.
Keamanan dan khasiat CLARITIN pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun belum ditetapkan.
Keamanan pemakaian CLARITIN selama kehamilan belum ditetapkan; oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaatnya lebih besar dari potensial risikonya terhadap janin.
Karena obat ini diekskresikan dalam air susu, hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui.
Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol; loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor.
Pernah dilaporkan peningkatan kadar loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama dengan ketokonazol, erithromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). Obat lain yang diketahui menghambat metabolisme hati harus diberikan dengan hati-hati sampai studi interaksi definitif dapat diselesaikan.
Pemberian antihistamin harus dihentikan kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena kalau tidak obat-obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.

INFORMASI KELEBIHAN DOSIS:
Somnolensi, takikardia dan sakit kepala pernah dilaporkan karena kelebihan dosis. Sekali minum 160 mg tidak menghasilkan efek-efek yang tidak diinginkan. Pada situasi kelebihan dosis, pengobatan, yang harus segera dimulai, adalah simtomatis dan suportif.
Pengobatan: Pasien harus diinduksi agar muntah. meskipun bila telah terjadi muntah secara spontan. Muntah yang diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirop ipeka adalah cara yang paling disukai. Namun demikian, jangan menginduksi muntah pada pasien dengan kesadaran yang terganggu. Kerja dari ipeka dipermudah dengan aktivitas fisik dan dengan pemberian 240 sampai 360 mililiter air. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulangi lagi. Aspirasi harus diperhatikan, terutama pada anak-anak. Setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diusahakan dengan pemberian karbon aktif yang diberikan bersama dengan air. Bila tidak berhasil muntah, atau dikontraindikasikan, harus dilakukan lavase lambung. Larutan salin fisiologis merupakan larutan lavase pilihan, terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa, dapat digunakan air minum; namun sebanyak mungkin dari jumlah yang diberikan harus dibuang lagi sebelum instilasi berikutnya. Katartika salin menarik air ke dalam usus besar secara osmosa dan oleh karena itu, mungkin berguna bagi kerjanya dalam mempercepat pengenceran isi usus. Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.

EFEK SAMPING:
CLARITIN tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg per hari.
Efek sampingan yang paling sering dilaporkan rasa kecapaian, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, ganguan pencernaan seperti nausea, gastritis, dan juga gejala alergi yang menyerupai ruam.
Selama pemasaran CLARITIN Tablet, pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal dan takiaritmia supraventikular walaupun jarang.
Demikian juga insiden efek samping yang berkaitan dengan Sirop CLARITIN juga sebanding dengan plasebo. Pada uji klinis terkontrol pada pediatrik, insiden yang berkaitan dengan pengobatan seperti sakit kepala, sedasi dan gelisah, peristiwa yang jarang dilaporkan, adalah serupa dengan pada plasebo.

KONTRA INDIKASI:
Pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.

PRESENTASI:
CLARITIN Tablet, Dus berisi 10 alustrip @ 10 tablet; No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Tablet, Dus berisi 3 alustrip @ 10 tablet; No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Sirop, botol berisi 60 mL; No. Reg.: OKL9106604837A1
CLARITIN Sirop, botol berisi 30 mL; No. Reg.: DKL9106604837A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Dibuat oleh
PT Schering-Plough Indonesia Tbk
Pandaan, Jawa-Timur.

Cabang dari:
Schering-Rough International Inc., U.S.A.
® Nama dagang terdaftar

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔