loading...

Simarc 2

14:36
Simarc® 2
Warfarin Sodium 2 mg
TABLET

KOMPOSISI
Tiap tablet mengandung:
Warfarin Sodium ............ 2 mg

FARMAKOLOGI
Simarc® 2 dan antikoagulan golongan kumarin lainnya bekerja dengan cara menekan sintesis di hati beberapa faktor yang berperan aktif dalam mekanisme koagulasi yang terjadi pada penyakit seperti thromboemboli. Secara in vivo, obat bekerja menekan secara berurutan faktor-faktor VII, IX, X dan II yang terlibat pada proses pembekuan darah. Daya penekanan ini tergantung dosis yang diberikan. Antikoagulan tidak memiliki efek langsung terhadap penyumbatan pembuluh (thrombus) dan tidak pula memperbaiki jaringan yang rusak akibat iskemia, tetapi dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah lebih lanjut, agar efek komplikasi dari thromboemboli yang berbahaya dapat dihindari.

INDIKASI
Simarc® 2 diindikasikan untuk pencegahan (prophylaxis) dan pengobatan thrombosis vena serta dampak lanjutan yang ditimbulkannya. Untuk pengobatan penyakit yang berkenaan dengan gangguan penyumbatan koroner.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
Dosis induksi
Untuk induksi, dimulai dengan pemberian 10-15 mg/hari. Setelah itu (setelah 2 atau 3 hari) pemberian diatur sesuai dengan hasil pemeriksaan waktu prothrombin. Hindari pemakaian dosis berlebihan untuk mencegah peningkatan waktu prothrombin berlebihan.
Sebagai alternatif dapat digunakan dosis sebagai berikut:
  • 40 - 60 mg per hari untuk orang dewasa atau,
  • 20 - 30 mg per hari untuk orang tua dan atau penderita yang lemah, hanya untuk 1 dosis
Dosis pemeliharaan
Dosis pemeliharaan diberikan: 2 - 10 mg/hari
Dosis individual dan frekuensi pemberian disesuaikan dengan respon prothrombin penderita.

Jangka waktu pengobatan
Jangka waktu pengobatan ditentukan secara individual untuk tiap penderita. Secara umum, terapi antikoagulan harus dilanjutkan hingga thrombosis dan emboli yang berbahaya hilang.

PERINGATAN DAN PERHATIAN
Peringatan
Penggunaan warfarin hendaknya dihentikan apabila diduga menimbulkan nekrosis dan terapi menggunakan heparin bisa dijadikan sebagai alternatifnya. Pemberian obat harus dikontrol secara periodik dengan cara penentuan waktu prothrombin atau uji koagulasi yang sesuai.
  • Untuk wanita menyusui: antikoagulan golongan kumarin didistribusikan ke dalam air susu dan dapat menimbulkan keadaan prothrombinopenik pada anak yang menyusu.
  • Trauma: dapat menimbulkan pendarahan internal.
  • Defisiensi protein C akibat gangguan klinis atau turunan. Jika penderita atau anggota keluarga penderita mempunyai sejarah pernah mengalami thromboemboli karena defisiensi protein C, maka resiko timbulnya nekrosis pada penderita akibat penggunaan warfarin akan meningkat.
  • Penggunaan secara bersamaan antikoagulan dan streptokinase atau urokinase tidak dianjurkan dan mungkin menyebabkan resiko keracunan.
  • Faktor-faktor berikut baik masing-masing maupun bersama-sama dapat memperlambat waktu prothrombin dari warfarin : karsinoma, penyakit kollagen, gagal jantung kongesti, diare, peningkatan suhu tubuh, gangguan hati-infeksi hepatitik, hipertiroidisme, jaundice, keadaan kurang gizi, defisiensi vitamin K, steatorrhea.
  • Faktor-faktor berikut baik masing-masing maupun secara kombinasi dapat mempersingkat waktu prothrombin : edema, resistensi terhadap terapi turunan kumarin, hiperlipidemia, hipertiroidisme.

Perhatian:
Selama terapi obat sangat perlu dilakukan pemeriksaan waktu prothrombin atau uji koagulasi darah yang lain.


EFEK SAMPING
Efek samping yang mungkin timbul pada penggunaan Simarc® 2 adalah:
  • Hemorrhage jaringan atau organ, seperti hemorrhage adrenal, hemorrhage indung telur pada saat ovulasi.
  • Kejang atau kerusakan usus akibat hemorrhage jaringan sub mukosa.
  • Terjadinya pendarahan saluran uterin tanpa gangguan aliran darah menstruasi.
  • Nekrosis kulit dan jaringan lain.
  • Pendarahan yang terjadi bila waktu prothrombin dalam kisaran dosis terapeutik menunjukkan adanya suatu lesi lain yang tidak terduga, misal: tumor, ulser dan lain-lain.
  • Efek samping yang jarang terjadi terdiri dari: alopesia, urtikaria, dermatitis, demam, mual, diare, kram perut, mikroemboli kolesterol sistemik, "cholestatic hepatic injury" dan reaksi hipersensitivitas.
  • Priapisme dihubungkan dengan pemberian antikoagulan, tetapi hubungan penyebab belum jelas.

KONTRAINDIKASI
Antikoagulan tidak boleh diberikan pada penderita dengan keadaan seperti berikut:
  • Wanita hamil, Simarc® 2 tidak boleh diberikan pada wanita hamil, karena obat melintasi sawar plasenta dan bisa menimbulkan hemorrhage fatal pada janin dalam uterus.
  • Kecenderungan hemorrhage dan dyscrasia darah yang tinggi.
  • Baru menjalani pembedahan: sistem saraf pusat, mata pembedahan trumatik dengan luka di permukaan cukup besar.
  • Pada keadaan mudah mengalami pendarahan karena tukak lambung atau mudah mengalami pendarahan di bagian: saluran cerna, saluran kelamin atau saluran pernafasan.
  • hemorrhage serebrovaskular, perikarditis dan efusi perikardial.
  • sedang mengalami diagnosa yang dapat menimbulkan pendarahan yang tidak terkontrol.
  • hipertensi, endokarditis bakteri subakut, luka terbuka, kanker viscelar, defisiensi vitamin K dan beberapa penyakit hati dan ginjal.
  • "threatened abortion" , eklampsia dan pre-eklampsia.
  • pembengkakkan pembuluh darah otak, dissecting aorta. 
  • major regional, lumbar block anaesthesia.

INTERAKSI OBAT
  • Faktor berikut baik masing-masing maupun bersama-sama, dapat memperlambat waktu prothrombin dari warfarin: alkohol, allopurinol, asam aminosalisilat, steroid anabolik, antibiotik, kloramfenikol, klorpropamida, simetidin, obat-obat yang mempengaruhi elemen darah, asetaminofen, amiodarone HCl, anestetik inhalasi, bromelain, chenodiol, kloralhidrat," chymotripsin" ,klofibrat, dextran, dextrothyroxine, diazoxide, diflunisal, diuretik, disulfiram, asam etakrinik, fenoprofen, antibiotik fluoroquinolone, glucagon, obat hepatotoksik, ibuprofen, indometasin, vaksin virus influenza, lovastatin, asam mefenamat, metildopa, metilfenidat, metronidazole, miconazole, penghambat monoamino oksidase, moricizine HCl, asam nalidiksat, naproxen, narkotik, pentoksifiline, fenilbutazon, fenitoin, propafenon, pyrazolone, quinidine, quinine, ranitidina, salisilat, sulfinpyrazone, sulfonamide (" long acting"), sulindae, tamoksifen, obat tiroid, tolbutamida, trimetoprime/sulfametoxazol.
  • Faktor-faktor berikut baik masing-masing maupun secara kombinasi dapat mempersingkat waktu prothrombin: ACTH, steroid adrenokorteks, alkohol, antasida, antihistamin, fenobarbital dan turunan barbiturat lainnya, karbamazepin, klordiazepoksida, kolestiramin, dosis warfarin yang rendah, makanan yang banyak mengandung vitamin K, diuretik griseofulvin, haloperidol, kontrasepsi oral, ranitidina, vitamin C, aminoglutetimida, ethochlorvynol, gluthetimida, meprobamate, moricizine HCl, nafcillin, paraldehyda, primidone, rifampisin, sucralfate, trazodone.

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu di bawah 30°C, dalam wadah tertutup rapat terhindar dari cahaya.

KEMASAN
Dus isi 10 strip @ 10 tablet
No. Reg. DKL9531511110A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh:
PT. PRATAPA NIRMALA
Tangerang - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔