loading...

Kalticol

12:30
KALTICOL®
Tiamfenicol

Komposisi
Tiap kapsul mengandung:
Tiamfenikol ................................................. 500 mg

Tiap 5 ml suspensi mengandung:
Tiamfenikol ................................................. 125 mg

Farmakologi
Tiamfenikol adalah derivat metilsulfon dari kloramfenikol. Obat ini mempunyai spektrum antibakteri yang luas dan mirip dengan kloramfenikol : aktif terhadap kebanyakan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, beberapa spesies riketsia dan beberapa protozoa, tetapi tidak aktif terhadap jamur dan virus.
Tiamfenikol diabsorpsi dengan baik dari saluran cerna dan dengan mudah memasuki cairan serebrospinal, tulang, mukus bronkus dan sputum. Sebagian besar obat ini tidak dimetabolisme dalam tubuh tetapi diekskresi utuh dalam urin. Oleh karena itu dicapai kadar yang tinggi dalam darah dan jaringan, terutama dalam ginjal, hepar, saluran empedu dan usus.


Indikasi
  1. Obat pilihan utama untuk demam tifoid, demam paratifoid, dan bakteremia yang disebabkan oleh Salmonella spesies.
  2. Infeksi berat lain seperti (bila obat pilihan utamanya tidak dapat diberikan):
    • Infeksi oleh H. influenzae
    • Meningitis oleh N. meningitidis atau S. pneumoniae
    • Infeksi riketsia
    • Bruselosis
    • Infeksi urogenital, termasuk gonore ) oleh kuman yang sensitif terhadap tiamfenikol.
    • Infeksi saluran nafas

Kontraindikasi
  1. Penderita yang hipersensitif terhadap tiamfenikol atau kloramfenikol.
  2. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

Peringatan dan perhatian
  1. Oleh karena KALTICOL® dapat menyebabkan anemia aplastik yang fatal, maka obat ini tidak boleh digunakan untuk:
    • infeksi ringan seperti batuk pilek, influenza, infeksi tenggorokan, dll.
    • pencegahan infeksi bakteri.
    • infeksi yang dapat diobati dengan obat yang lebih aman.
    • infeksi yang penyebabnya belum diketahui dengan pasti, kecuali pada infeksi berat tertentu seperti tersangka demam tifoid atau infeksi riketsia, dan meningitis pada anak.
  2. Hitung sel darah harus dilakukan sebelum pemberian KALTICOL® segera bila muncul sakit tenggorokan atau infeksi mendadak lainnya selama terapi, dan secara berkala pada penggunaan jangka panjang atau dosis besar. Bila hitung sel darah menurun secara bermakna, obat harus segera dihentikan.
  3. Pengulangan pengobatan dengan KALTICOL® sedapat mungkin harus dihindarkan. Pengobatan tidak boleh lebih lama dari yang diperlukan untuk menghasilkan kesembuhan dengan sekecil mungkin resiko kambuh.
  4. Hindarkan pemberian bersama obat lain yang dapat menyebabkan depresi sumsum tulang.
  5. Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (dosis harus dikurangi).
  6. Hati-hati terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi bakteri atau jamur.
  7. Hati-hati bila digunakan pada bayi prematur dan bayi baru lahir (umur kurang dari 4 minggu). Jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan segera hentikan obat bila muncul tanda-tanda dini sindroma Gray.
  8. Keamanan pada wanita hamil dan menyusui masih belum mapan.

Efek samping
  1. Diskrasia darah. KALTICOL® menyebabkan depresi sumsum tulang yang berhubungan dengan besarnya dosis dan reversibel bila obat dihentikan. Tetapi obat ini juga menyebabkan anemia aplastik yang ireversibel dan fatal, meskipun tampaknya lebih jarang dibandingkan kloramfenikol.
  2. Reaksi hipersensitif, misalnya "rash", urtikaria, dan anafilaksis (jarang).
  3. Gangguan saluran cerna, misalnya mual, muntah dan diare.
  4. Sindroma Gray dapat terjadi pada bayi prematur dan bayi baru lahir (umur kurang dari 4 minggu). Kadar toksik terakumulasi dalam darah dan jaringan akibat belum sempurnanya proses eliminasi obat. Kesembuhan total biasanya terjadi bila obat segera dihentikan sewaktu tanda-tanda dini baru muncul.
  5. Superinfeksi bakteri dan jamur dapat terjadi selama terapi dengan KALTICOL® terutama pada terapi jangka panjang.

Dosis dan cara pemberian
Dewasa: Sehari 3 - 4 x 500 mg.
Anak: 20 - 30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 atau 8 jam.
  • Sirup kering yang telah dilarutkan harus dipakai dalam waktu 1 bulan.
  • Pada infeksi-infeksi yang berat, misalnya demam tifoid, salmonelosis lain, meningitis, infeksi riketsia, bruselosis, dan lain-lain, dalam minggu pertama pengobatan, dosis dapat ditingkatkan sampai 3 g sehari untuk dewasa dan 50 mg/kg/hari untuk anak. 
  • Lama pengobatan bervariasi dari beberapa hari sampai 2 - 3 minggu tergantung dari jenis infeksi dan respons klinis. Pada demam tifoid dan paratifoid, lama pengobatan sedikitnya 2 minggu.
  • Gonore: dosis tunggal 2,5 g sekali telan, 1 jam setelah makan.

Kemasan
Kapsul 500 mg:
Dos isi 5 strip x 10 kapsul.
Reg. No. DKL8811606801B1

Sirup kering:
Botol isi 60 ml.
Reg. No. DKL 8811607038A1

Simpan pada suhu kamar (di bawah 30°C)
Lindungi dari panas dan cahaya

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

PT KALBE FARMA Tbk.
Bekasi - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔