loading...

Acran

12:00
ACRAN®
Film-coated tablet, Film-coated caplet, Injeksi (I.m./I.v.)

KOMPOSISI
Tablet: Tiap tablet mengandung Ranitidin HCl yang setara dengan 150 mg Ranitidin.
Kaplet: Tiap kaplet mengandung Ranitidin HCl yang setara dengan 300 mg Ranitidin.
Injeksi: Tiap ml mengandung Ranitidin HCl yang setara dengan 25 mg Ranitidin.

FARMAKOLOGI
ACRAN® mengandung Ranitidin, suatu penghambat aktivitas histamin yang kompetitif dan reversibel pada reseptor- H2 histamin, termasuk reseptor pada sel-sel lambung dan bukan suatu zat antikolinergik .. Ranitidin bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung basal dan nokturnal melalui penghambatan kompetitif terhadap kerja histamin pada reseptor - H2 histamin di sel-sel parietal.
Ranitidin juga menghambat sekresi asam lambung yang dirangsang oleh makanan, betazole, pentagastrin, kofein, insulin dan refleks vagal fisiologis.
Efek penghambatan terhadap histamin bersifat kompetitif, sedangkan terhadap pentagastrin bersifat non-kompetitif,
Kadar puncak dalam darah setelah pemakaian oral, tercapai dalam 1 - 2 jam dan tidak dipengaruhi oleh adanya makanan.


INDIKASI
  • Pencegahan dan pengobatan tukak duodenum, Ditujukan untuk pengobatan jangka pendek tukak duodenum akut dan tukak lambung aktif yang ringan,
  • ACRAN® juga diindikasikan untuk mencegah kambuhnya tukak duodenum,
  • Pengobatan keadaan hipersekresi lambung yang patologis, misalnya sindroma Zollinger - Ellison dan "systemic mastocytosis".
  • Pengobatan pendarahan pada saluran pencernaan karena tukak lambung, tukak duodenum atau hemorrhagic gastritis.
  • Digunakan sebelum induksi anestesi sebagai pencegahan terhadap "acid aspiration pneumonitis".

KONTRA-INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap Ranitidin.


EFEK SAMPING
  • Susunan syaraf pusat: jarang terjadi malaise, sakit kepala, pusing, mengantuk dan vertigo. Kasus yang jarang, termasuk gangguan mental reversibel, agitasi, depresi dan halusinasi dilaporkan jarang terjadi terutama pada penderita usia lanjut dan penderita yang sangat parah.
  • Kardiovaskular: bradikardia
  • Saluran pencernaan: konstipasi, diare, nausea/ vomiting, nyeri perut.
  • Hati : kadang-kadang hepatitis reversibel (hepatocellular, hepatocanalicular atau keduanya) dengan atau tanpa jaundice.
  • Hematologi: dapat terjadi penurunan jumlah sel darah putih dan platelet (pada beberapa penderita).
  • Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, "angioneurotic edema", bronkospasma hipotensi, eosinofilia, ruam, demam, anafilaktik.
  • Endokrin : pada dosis lazim kadang-kadang menimbulkan bingung, ginekomastia, hiperprolaktinemia, gangguan seksual (impotensi. kehilangan libido).
  • Dapat terjadi peningkatan sementara kadar serum transaminase dan Gamma GT serta sedikit peningkatan kadar kreatinin serum (pada beberapa penderita),

PERHATIAN
  • Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan hepar dan atau ginjal.
  • Ranitidin hanya diberikan pada wanita hamil, usia subur dan menyusui bila benar-benar diperlukan.
  • Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
  • Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya ulkus, tetapi tidak mengubah jalannya penyakit sekalipun pengobatan dihentikan. Karena itu pengobatan penunjang terutama diberikan bila kambuhnya ulkus berat dan sering, serta apabila pembedahan akan membahayakan penderita karena usia atau adanya penyakit yang menyertai.
  • Penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang harus diamati secara berkala karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
  • Terapi simtomatik dengan Ranitidin tidak menghambat keganasan pada lambung (bahkan menutupi gejalanya).

Khusus Injeksi:
  • Pemberian H2 - antagonis dengan dosis lebih dari yang dianjurkan dan lebih dari 5 hari, akan meningkatkan nilai SGPT orang normal.
  • Pada penderita gangguan ginjal, harus dilakukan pengurangan dosis.
  • Kecepatan pemberian secara i.v. dapat beresiko induksi bradikardia pada pasien dengan faktor predisposisi terjadinya aritmia jantung.

INTERAKSI OBAT
Dengan diazepam, metoprolol, lignokain, fenitoin, propanolol, teofilin, warfarin, midazolam, fentanyl, nifedipin,


DOSIS ORAL:
  • Pengobatan tukak lambung dan duodenum: 150 mg, 2 kali sehari pada pagi dan malam hari atau 300 mg sebelum tidur. Pencegahan kambuhnya tukak duodenum: 150 mg sebelum tidur.
  • Pengobatan keadaan hipersekresi lambung (misalnya sindroma Zollinger - Ellison dan "systemic mastocytosis"): 150 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pengobatan dilanjutkan selama indikasi masih ada. Untuk kasus yang berat dosis dapat diberikan sampai 6 gram per hari. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (bersihan kreatinin ‹ 50 ml/menit): 150 mg setiap 24 jam. Bila perlu frekuensi dapat ditingkatkan menjadi setiap 12 jam atau lebih sering. Pada penderita dengan gangguan fungsi hati, dosis harus dikurangi.

INJEKSI:
Harus diberikan secara perlahan-lahan (2 menit).
Dewasa:
  • Intramuskular: 50 mg/2 ml. setiap 6 - 8 jam, tanpa pengenceran.
  • Intravena:
    • Intermittent bolus: 50 mg (2 ml) setiap 6 - 8 jam. Larutkan ACRAN® Injeksi dalam 0,9% larutan NaCl atau larutan i.v. yang cocok lainnya hingga konsentrasi tidak lebih besar dari 2,5 mg/ml (20 ml). Suntikkan dengan kecepatan tidak lebih dari 4 ml/ menit (5 menit),
    • Intermittent infusion: 50 mg/2 ml setiap 6 - 8 jam. Larutkan ACRAN® injeksi dalam dekstrosa 5% atau larutan i.v. yang cocok lainnya hingga konsentrasi tidak lebih dari 0,5 mg/ml ( 100 ml ). Diberikan dengan kecepatan tidak lebih dari 5 - 7 ml/menit (15 - 20 menit).
    • Injeksi i.v. kontinyu: tambahkan injeksi ke dalam larutan dekstrosa 5% (atau larutan untuk injeksi i.v. lain yang cocok), dengan kecepatan infus 6,25 mg/jam.
    • Pada penderita sindroma Zollinger - Ellison: encerkan injeksi ke dalam larutan dekstrosa 5% ( atau larutan untuk injeksi i.v. lain yang cocok) sampai di peroleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mi. Kecepatan infus pertama 1,0 mg/kg/jam. setelah 4 jam (bila pada pengukuran asam lambung diperoleh › 10 mEq/jam) dosis dapat ditingkatkan 0,5 mg/kg/jam. Dosis maksimal sampai 2,5 mg/kg/jam dengan kecepatan infus 220 mg/jam.
    • Pada penderita gagal ginjal (bila bersihan kreatinin ‹ 50 mg/menit): dosis yang dianjurkan i.m. atau i.v. adalah 50 mg tiap 18 - 24 jam (bila perlu interval pemberian ditingkatkan menjadi tiap 12 jam ). Karena Ranitidin turut terdialisa maka waktu pemberian harus disesuaikan, yaitu bertepatan dengan akhir hemodialisa.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

KEMASAN
ACRAN® 150 Film-coated tablet :
Dus isi 3 strip @ 10 tablet.
No. Reg.: DKL9322214817Al

ACRAN® 300 Film-coated caplet :
Dus isi 3 strip @ 10 kaplet.
No. Reg.: DKL9322214209A1

ACRAN® Injeksi:
Dus isi 5 ampul @ 2 ml.
No. Reg.: DKL9822223843A1

PENYIMPANAN
ACRAN® 150 dan 300:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

ACRAN® Injeksi:
Simpan pada suhu 20 - 25° C, terlindung dari cahaya.

Dibuat oleh:
PT SANBE FARMA
Bandung - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔