loading...

Netromycin Injeksi

14:00
Netromycin® Injeksi
NETILMICIN SULFATE
Schering-Plough

KOMPOSISI:
Setiap mL mengandung netilmicin sulfate setara dengan 25 mg, 50 mg, 100 mg atau 200 mg netilmicin base

URAIAN:
Mengandung antibiotika aminoglikosida netilmicin sulfate dengan sifat bakterisidal spektrum-luas; untuk pemberian intramuskular (IM) dan intravena (IV).

INDIKASI:
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh strain-strain yang rentan dari mikroorganisme berikut ini: Escheria coli, Klebsiella-Enterobacter-Serratia sp., Citrobacter sp., Proteus sp. (indol-positif dan indol negatif), Pseudomonas aeruginosa, dan Staphytococcus sp. (koagulase-positif dan koagulasi negatif, termasuk strain-strain yang resisten terhadap penisilin dan methicillin).
Efektif pada pengobatan bakteremia, septikemia (termasuk sepsis neonatal); infeksi saluran pernapasan yang serius; infeksi ginjal dan saluran kemih-kelamin; infeksi kulit, jaringan lunak; infeksi tulang, persendian; infeksi luka bakar, luka peri-operatif; infeksi intra-abdominal (termasuk peritonitis); infeksi saluran pencernaan.
Sebagai terapi permulaan pada infeksi yang dicurigai atau dipastikan gram-negatif. Pada infeksi serius bila organisme penyebab belum diketahui, dapat diberikan sebagai terapi permulaan bersama-sama dengan suatu obat jenis penisilin atau sefalosporin sebelum memperoleh hasil uji kerentanan.
Bila dicurigai mikroorganisme anaerob, dapat diberikan bersama-sama dengan terapi antimikroba yang sesuai.
Telah digunakan secara efektif dalam kombinasi dengan carbenicilin atau ticarcilin untuk pengobatan infeksi yang mengancam kehidupan yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan bersama-sama dengan suatu obat jenis penisilin untuk pengobatan endokarditis yang disebabkan oleh spesies Streptococcus.
Pada neonatus yang dicurigai sepsis atau pneumonia stafilokokal. biasanya obat jenis penisilin diindikasikan sebagai terapi bersama dengan netilmicin.
Juga efektif pada infeksi stafilokokal yang serius; pertimbangkanlah untuk infeksi ini bila penisilin atau obat-obat lainnya yang lebih rendah potensi toksiknya dikontraindikasikan dan uji kerentanan bakteri serta pertimbangan klinis menunjang pemakaiannya. Pertimbangkanlah pada infeksi campuran yang disebabkan oleh strain-strain yang rentan dari stafilokokus dan organisme gram negatif.
Pada perioda peri-operatif, dapat dimulai pada pra-operatif dan dilanjutkan pasca operatif untuk pengobatan infeksi yang dicurigai atau terbukti karena mikroorganisme yang rentan.
Terbukti efektif pada pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang resisten terhadap aminoglikosida lainnya, seperti kanamycin, gentamicin, tobramycin, sisomicin dan amikacin.

DOSIS ATURAN PAKAI:
Dosis yang dianjurkan untuk pemberian IV dan IM adalah identik. Dapatkan berat badan pasien sebelum pengobatan untuk perhitungan dosis yang benar. Perkiraan dosis aminoglikosida pada penderita obesitas berdasarkan pada berat badan bersih (lean body weight).
Jangan mencampur secara fisik dengan obat-obat lain tetapi berikan secara terpisah sesuai dengan rute pemberian dan jadwal dosis yang dianjurkan. Ukurlah kadar puncak dan lembah dari netilmicin dalam serum untuk memastikan kadar yang memadai tetapi tidak berlebihan. Dengan pemberian majemuk (beberapa kali), kadar puncak berkisar: 4-12 mcg/mL; sesuaikan dosis untuk menghindari kadar puncak dalam serum yang berkepanjangan di atas 16 mcg/ml. Dengan pemberian majemuk, hindari kadar lembah di atas 4 mcg/mL. Dengan pemberian sekali sehari, kadar puncak: 20-30 mcg/mL.
Masa pengobatan yang umum adalah tujuh sampai empat belas hari. Pada infeksi yang berkomplikasi, mungkin perlu kurun pengobatan yang lebih lama. Pantaulah dengan seksama pasien yang diobati di luar jangka waktu yang biasanya atas perubahan-perubahan dalam fungsi ginjal, pendengaran dan vestibular. Kurangi dosis bila ada petunjuk klinis.

Pemberian IM: Pasien Dewasa Dengan Fungsi Ginjal Normal - Dosis yang dianjurkan untuk infeksi saluran kemih atau sistemik adalah 4-6 mg/kg/hari diberikan dalam tiga dosis yang sama setiap delapan jam, dua dosis yang sama setiap dua belas jam atau sekali sehari. Umumnya, dalam batasan ini, dosis yang rendah digunakan untuk infeksi saluran kemih dan dosis yang tinggi untuk infeksi sistemik. Untuk pemakaian keduanya, sesuaikan dosis tergantung pada beratnya infeksi dan kondisi pasien.
Untuk dewasa dengan berat 40-60 kg, dosis 100 mg dapat diberikan setiap dua belas jam. Untuk orang dewasa yang lebih kecil atau lebih besar dari batasan di atas, dosis harus dihitung dalam mg/kg berat badan bersih (lean body weight). Untuk infeksi yang mengancam kehidupan, berikan dosis sampai 7,5 mg/kg sehari dalam tiga dosis yang sama setiap delapan jam. Kurangi dosis sampai 6 mg/kg/hari atau lebih kecil lagi bila ada petunjuk klinis, biasanya dalam waktu 48 jam.

Pasien Pediatrik Dengan Fungsi Ginjal Normal - Neonatus prematur atau cukup bulan berusia satu minggu atau kurang; 6 mg/kg/hari (3,0 mg/kg diberikan setiap dua belas jam).
Neonatus berusia lebih dari satu minggu dan bayi: 7,5-9,0 mg/kg/hari (2,5-3,0 mg/kg diberikan setiap delapan jam).
Anak-anak: 6,0-7,5 mg/kg/hari (2,0-2,5 mg/kg diberikan setiap delapan jam).

Pasien Dengan Gangguan Fungsi Ginjal - Dosis harus disesuaikan. Apabila memungkinkan, pantaulah kadar netilmicin dalam serum. Jadwal dosis bukanlah dimaksudkan sebagai anjuran yang kaku, tetapi diberikan sebagai panduan pemberian bila pengukuran kadar netilmicin dalam serum tidak memungkinkan. Bila penentuan kadar dalam serum tidak ada dan fungsi ginjal stabil, nilai kreatinin dalam serum dan bersihan kreatinin adalah yang paling dapat dipercaya, sebagai indikator tingkat kerusakan ginjal yang mudah disediakan sebagai pedoman untuk penyesuaian dosis. Salah satu metoda penyesuaian adalah meningkatkan interval antara pemberian dosis yang biasanya. Karena kadar kreatinin dalam serum memiliki suatu korelasi yang tinggi dengan waktu paruh netilmicin dalam serum, uji laboratorium ini dapat memberikan panduan untuk penyesuaian interval pemberian. Interval diantara pemberian (dalam jam) dapat diperkirakan dengan memperkalikan kadar kreatinin dalam serum (mg/100 ml) dengan 8.
Pada pasien dengan infeksi sistemik serius, dan kerusakan ginjal dapat memberikan antibiotika lebih sering tetapi dengan dosis yang dikurangi. Pada pasien-pasien demikian ini, ukurlah kadar netilmicin dalam serum. Metoda yang disarankan adalah:
(1)Setelah dosis awal atau loading biasanya, pedoman kasar untuk menentukan pengurangan dosis dengan interval delapan jam adalah membagi dosis yang dianjurkan secara normal dengan kadar kreatinin dalam serum.
(2)Bila laju bersihan kreatinin diketahui, dosis pemeliharaan yang diberikan setiap delapan jam dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Dosis Pemeliharaan setiap 8 jam=CCr yang Diamati1xDosis Pemeliharaan Biasa
CCr Normal

Dosis awal atau loading adalah sama seperti yang dianjurkan untuk pasien dengan fungsi ginjal normal.
Fungsi ginjal yang memburuk dapat memerlukan pengurangan dosis yang lebih besar daripada yang disebutkan dalam panduan untuk pasien dengan kerusakan ginjal yang stabil.

Pemberian IV: Bermanfaat untuk mengobati pasien dengan septikemia atau yang dalam keadaan syok. Mungkin merupakan rute yang lebih disukai pada beberapa pasien dengan gagal jantung kongestif, penyakit hematologis, luka bakar berat atau mereka yang dengan masa otot berkurang. Untuk pemberian IV pada orang dewasa, dosis tunggal dapat diencerkan dalam 50 sampai 200 mL salin normal steril atau dalam larutan steril dekstrosa 5% dalam air; pada bayi dan anak-anak volume pelarut harus tergantung pada kebutuhan pasien akan cairan. Infuskan larutan selama jangka waktu setengah sampai dua jam. Dosis dapat disuntikkan secara langsung ke dalam vena atau saluran IV secara lambat selama 3 sampai 5 menit.
Secara fisik dapat bercampur dengan larutan pa rentera I dan tidak menunjukkan kehilangan potensi pada konsentrasi 3 mg/mL (sebagai basa) bila disimpan di lemari es atau suhu kamar sampai tujuh hari:
Air untuk Injeksi Steril
Salin Normal
Injeksi Natrium Klorida 3% dan 5%
Dekstrosa 5% dalam Air
Dekstora 5% dengan Elektrolyte No. 48
Dekstrosa 5% dengan Electrolyte No. 75
Dekstrosa 5% dan Injeksi Natrium Klorida 0,9%
Injeksi Dekstrosa 50%
Injeksi Natrium Bikarbonat 6%
Dextran 40 10%
Dekstrosa 10% dalam Air
Injeksi Ringer
Injeksi Ringer Laktat
Injeksi Ringer Laktat dengan Dekstrosa 5%
ISOLYTE P2 dengan Dekstrosa 5%
ISOLYTE M2 dengan Dekstrosa 5%
ISOLYTE E2 dengan Dekstrosa 5%
Injeksi OSMITROL2 10% dan 20%
Injeksi PLASMA-Lyte M dengan Dekstrosa 5%
Injeksi PLASMA-Lyte 148
Injeksi PLASMA-Lyte 56 dengan Dekstrosa 5%
Injeksi PLASMA-Lyte 148 dengan Dekstrosa 5%
Ionosol B dalam D5-W
Ionosol T dalam Dekstrosa 5%
TRAVERT3 10% dengan Electrolyte No. 2
TRAVERT3 10% dengan Electrolyte No. 3
GENTRAN3 40 10% dengan Dekstrosa 5%
Dekstrosa 5% dalam POLYSAL4
Injeksi Amigen 5% sendiri atau dengan Dekstrosa 5%
Normosol-R
Polysal (Plain)
Injeksi Aminosol 5%
Injeksi Fre-Amine II 8,5%
Injeksi Fruktosa 10%
Rheomacrodex 10% dalam Dekstrosa 5%

Injeksi Saluran Kemih (UTI) - UTI tanpa komplikasi, terutama bila kronis dan kambuh-kambuh dan tanpa bukti insufisiensi ginjal, dosis tunggal harian 3 mg/kg, misalnya 150-200 mg, diberikan secara intramuskular selama 7 sampai 10 hari.
Hemodialisa - Jumlah netilmicin yang dihilangkan dari darah dapat bervariasi yang tergantung pada beberapa faktor, yang meliputi metoda dialisa yang digunakan. Suatu hemodialisa delapan jam dapat mengurangi kadar netilmicin dalam serum kurang lebih 63%. Dosis yang dianjurkan pada akhir tiap masa dialisa adalah 2 mg/kg. Pada anak-anak, dosis 2 sampai 2,5 mg/kg dapat diberikan, yang tergantung pada beratnya infeksi.
Terapi Gabungan - Dosis yang dianjurkan untuk pasien dengan fungsi ginjal normal atau terganggu harus dikurangi bila netilmicin diberikan bersama-sama dengan antibiotika lainnya.

PERHATIAN:
Amatilah dengan cermat pasien yang diobati dengan aminoglikosida. Kaitannya dengan nefrotoksisitas adalah ringan. Pantaulah fungsi ginjal dengan cermat. Risiko nefrotoksisitas adalah lebih besar pada pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu, pada mereka yang menerima dosis tinggi atau terapi jangka panjang dan pada pasien usia lanjut.
Meskipun ototoksisitas dengan netilmicin jarang dan kelihatannya lebih ringan dari pada aminoglikosida lainnya, dapat terjadi hilangnya pendengaran dan disfungsi vestibular, terutama pada pasien yang sudah memiliki kerusakan ginjal dan pada pasien dengan fungsi ginjal normal yang diobati dengan dosis tinggi dan/atau untuk jangka waktu yang lebih lama dari yang dianjurkan. Selama terapi dianjurkan pemantauan fungsi ginjal dan saraf kranial kedelapan, terutama pada pasien yang diketahui atau dicurigai dengan fungsi ginjal yang menurun baik pada saat memulai terapi atau selama terapi.
Urin harus diperiksa untuk penurunan berat jenisnya, peningkatan ekskresi protein dan adanya sel-sel atau cast. Nitrogen urea darah, kreatinin dalam serum atau bersihan kreatinin harus ditentukan secara berkala.
Bila memungkinkan, dianjurkan dilakukan audiogram serial, terutama pada pasien berisiko tinggi. Bukti adanya ototoksisitas atau nefrotoksisitas memerlukan penyesuaian dosis atau penghentian pengobatan. Seperti halnya aminoglikosida lainnya, pada kasus yang jarang perubahan dalam fungsi ginjal dan saraf kranial kedelapan dapat tidak bermanifestasikan sampai setelah terapi selesai.
Pantaulah kadar aminoglikosida dalam serum bila memungkinkan untuk memastikan kadar yang memadai dan untuk menghindari kemungkinan kadar toksik. Pada saat memantau kadar puncak netilmicin, aturlah dosis untuk menghindari kadar di atas 16 mcg/mL yang berkepanjangan dengan pemberian majemuk. Kadar lembah (sesaat sebelum dosis berikutnya), harus dalam batasan 0,5 sampai 2 mcg/mL pada dosis yang dianjurkan. Hindari kadar lembah di atas 4 mcg/ mL. Dengan pemberian majemuk, kadar puncak dan/atau lembah yang berlebihan dari aminoglikosida dalam serum dapat meningkatkan risiko toksisitas ginjal dan saraf kranial kedelapan.
Pada pasien dengan luka bakar pada permukaan tubuh yang ekstensif, farmakokinetik yang berubah dapat mengakibatkan berkurangnya kadar aminoglikosida dalam serum. Pengukuran kadar netilmicin dalam serum terutama penting pada pasien-pasien tersebut untuk penyesuaian dosis. Hindari pemakaian sistemik atau topikal obat-obat lain yang berpotensi neurotoksik dan/atau nefrotoksik bersama-sama atau berurutan seperti cisplatin, bacitracin, polymycin B, colistin, cephaloridine, amphotericin B, kanamycin, acyclovir, gentamicin, amikacin, sisomicin, tobramycin, neomycin streptomycin, paromomycin, viomycin dan vancomycin.
Usia lanjut dan dehidrasi dapat meningkatkan risiko toksisitas.
Hindari pemakaian bersama netilmicin dengan diuretika poten, seperti ethacrynic acid atau furosemide, karena diuretika ini sendiri dapat menyebabkan ototoksisitas. Bila diberikan secara intravena, diuretika dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida dengan merubah kadar antibiotika dalam serum dan jaringan.
Antibiotika neurotoksik atau nefrotoksik dapat diabsorpsi dalam jumlah yang memadai dari permukaan tubuh setelah irigasi atau pemakaian lokal. Potensi efek toksik dari antibiotika yang diberikan dengan cara ini harus dipertimbangkan.
Meningkatnya nefrotoksisitas pernah dilaporkan setelah pemberian bersama antibiotika aminoglikosida dengan beberapa sefalosporin.
Meskipun penghambatan neuromuskular dan paralisa pernafasan pernah dilaporkan pada binatang yang menerima netilmicin pada dosis yang sangat besar di atas dosis yang dianjurkan dalam klinis, kemungkinan fenomena ini terjadi pada manusia harus dipertimbangkan, terutama bila aminoglikosida berikan pada pasien yang menerima preparat penghambat neuromuskular, seperti succinylcholine, tubocurarine atau decamethonium, anestetika atau transfusi masif dari darah yang diberi antikoagulan sitrat. Bila terjadi penghambatan neuromuskular, garam kalsium dapat memulihkannya. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan neuromuskular, seperti miastenia gravis, parkinsonisme atau botulisme bayi karena obat-obat ini secara teoritis memperburuk kelemahan otot akibat efeknya yang berpotensi menyerupai kurare pada sambungan neuromuskular.
Pasien usia lanjut mungkin memiliki fungsi ginjal yang menurun yang mugkin tidak dapat dibuktikan dalam hasil uji seleksi rutin, seperti BUN atau kreatinin dalam serum. Penentuan bersihan kreatinin mungkin lebih bermanfaat. Pemantauan fungsi ginjal selama pengobatan terutama penting pada pasien-pasien ini.
Sindroma menyerupai Fanconi, dengan aminoasiduria dan asidosis metabolik, pernah dilaporkan pada sebagian orang dewasa dan bayi yang diobati dengan netilmicin sulfate.
Pernah diperlihatkan adanya alergenisitas-silang diantara aminoglikosida. Pasien harus dihidrasi dengan baik selama pengobatan.
Pencampuran in vitro aminoglikosida dengan antibiotika golongan beta-laktam (penisilin atau sefalosporin) dapat mengakibatkan inaktivasi mutual yang bermakna. Bila aminoglikosida dan obat golongan penisilin diberikan secara terpisah melalui rute yang berlainan, pernah dilaporkan penurunan waktu paruh atau kadar dalam serum dari aminoglikosida pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan dengan fungsi ginjal normal. Biasanya inaktivasi aminoglikosida demikian ini secara klinis bermakna hanya pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat.
Pengobatan dengan netilmicin sulfate dapat mengakibatkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak rentan; bila hal ini terjadi, dianjurkan terapi yang sesuai.
Produk ini mengandung sodium metabisulfite; ini dapat menyebabkan reaksi-reaksi tipe-alergi yang meliputi gejala anafilaktik dan yang mengancam kehidupan atau episoda asmatik yang kurang berat pada orang-orang rentan tertentu. Sensitivitas sulfit dijumpai lebih sering pada penderita asma dari pada orang non-asmatik. Keamanan selama kehamilan belum ditetapkan.
Sejumlah kecil netilmicin diekskresikan dalam air susu; harus diputuskan apakah akan menghentikan laktasi atau menghentikan pemakaian obat.
Kelebihan dosis: Pada peristiwa overdosis atau reaksi toksis, hemodialisa atau dialisa peritoneal akan menolong menghilangkan netilmicin sulfate dari darah. Namun demikian, laju penghilangan jauh lebih kurang dengan dialisa peritoneal. Prosedur ini terutama penting pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

EFEK SAMPING
Nefrotoksisitas - umumnya bersifat ringan; jarang dilaporkan. Terjadi lebih sering pada penderita usia lanjut, pada pasien dengan riwayat kerusakan ginjal, pada pasien yang diobati untuk jangka panjang atau dengan dosis yang lebih besar dari yang dianjurkan, dan sebagian besar seringkali reversibel.
Neurotoksisitas - Insiden toksisitas vestibular dan kohlear sangat rendah. Kerusakan fungsi vestibular dapat sementara akibat mekanisme kompensasi. Kerusakan kohlear yang biasanya ireversibel jarang dilaporkan. Efek terjadi terutama pada pasien yang diobati dengan dosis tinggi dan/atau untuk jangka panjang. Faktor-faktor lainnya juga dapat meningkatkan risiko ototoksisitas yang diinduksi aminoglikosida. Gejala ototoksisitas yang diinduksi aminoglikosida seringkali bersifat sementara dan dapat meliputi pusing, vertigo, tinitus. kuping berdenging dan hilangnya pendengaran. Yang terakhir ini biasanya dimanifestasikan dengan berkurangnya ketajaman terhadap nada-tinggi.
Risiko reaksi toksik adalah rendah pada pasien dengan fungsi ginjal normal yang menerima dosis yang dianjurkan selama jangka waktu yang dianjurkan.
Beberapa pasien yang sebelumnya pernah mendapat reaksi urotoksik terhadap aminoglikosida lainnya telah diobati secara aman dengan netilmicin.
Reaksi yang kemungkinan berkaitan degan netilmicin lainnya yang jarang dilaporkan: sakit kepala, lesu, gangguan penglihatan, disorientasi, takikardia, hipotensi, palpitasi, trombositosis, parestesia, retensi cairan, ruam, menggigil, demam, muntah dan diare. Anafilaksi pernah dilaporkan walaupun sangat jarang.
Ketidaknormalan laboratorium yang kemungkinan berkaitan dengan netilmicin meningkatnya gula darah; meningkatnya fosfatase alkalin; meningkatnya SGOT atau SGPT; bilirubin; uji fungsi hati lainnya yang tidak normal; meningkatnya kalium; berkurangnya hemoglobin, sel darah putih, dan platelet; eosinophilia, anemia dan meningkatnya waktu protrombin.
Toleransi lokal pada umumnya sangat baik; kadang-kadang dilaporkan rasa nyeri pada tempat suntikan atau reaksi lokal.

KONTRAINDIKASI
Sensitivitas atau reaksi toksik serius terhadap netilmicin atau aminoglikosida lainnya

PRESENTASI
NETROMYCIN 25 mg/mL, vial 2 mL; No. Reg.: DKI0187100343A1
NETROMYCIN 50 mg/mL, vial 2 mL; No. Reg.: DKI0187100343B1
NETROMYCIN 100 mg/mL, vial 1,5 mL; No. Reg.: DKI0187100343C1
NETROMYCIN 200 mg/mL, Amp. 1,5 mL; No. Reg.: DKI0187100343D1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Informasi lebih lanjut dapat diberikan atas permintaan.
Simpan pada suhu antara 2° - 30° C; hindari pembekuan

Dibuat oleh:
Schering-Plough Labo N.V. Belgium
Didaftar dan diimpor oleh:
PT Schering-Plough Indonesia Tbk
Pandaan, Jawa Timur
Cabang dari:
Schering-Plough International Inc. U.S.A.
1) Creatinine Clearance Rate dalam mL/menit/1,73 m2
2) Nama dagang dari McGaw Laboratories
3) Nama dagang dari Baxter-Travenol Laboratories, Inc.
4) Nama dagang dari Cutter Laboratories, Inc.

® Nama Dagang Terdaftar

Share this :

Previous
Next Post »
1 Komentar
avatar

Soccer 100: Soccer Betting Guide - Sporting 100
Soccer Betting Guide. Soccer bets are placed on the following outcomes: 토토사이트 a draw, a draw or a draw, a draw, or a draw (any match) from

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔