- Tiap tablet H2Bloc® 20 mg mengandung : famotidine 20 mg
- Tiap tablet H2Bloc® 40 mg mengandung : famotidine 40 mg
FARMAKOLOGI:
Famotidine adalah reseptor H2 antagonis, famotidine oral tidak terabsorbsi sempurna. Bioavailabilitas oral 40 - 45 %. Eliminasi melalui ginjal (65-70%) dan waktu paruh eliminasi famotidine 2,5 - 3,5 jam. Famotidine bekerja mengurangi kadar asam dan pepsin baik pada volume basal, nokturnal dan menstimulasi sekresi gastrik.
INDIKASI:
- Pengobatan jangka pendek tukak duodenum aktif dan tukak lambung aktif yang jinak.
- Terapi pemeliharaan pada penderita tukak duodenum yang baru saja sembuh dari tukak aktif.
- Pengobatan jangka pendek refluks gastroesofagus.
- Pengobatan hipersekresi patologi seperti sindrom Zollinger-Ellison, Adenoma endokrin multiple.
- Tukak duodenum:
- Terapi pemeliharaan:
20 mg sekali sehari sebelum tidur. - Terapi akut :
40 mg sekali sehari, sebelum tidur atau 20 mg 2 kali sehari. Biasanya
pengobatan cukup dilakukan selama 4 minggu dan jarang diperlukan
pengobatan lebih dari 6 - 8 minggu. - Tukak lambung yang jinak:
- Terapi akut:
40 mg sekali sehari sebelum tidur. - Refluks gastroesofagus:
- 20 mg 2 kali sehari selama 6 minggu. Pengobatan pada penderita dengan
esofagitis termasuk diagnosis erosi atau ulserasi 20 - 40 mg 2 kali sehari
selama 12 minggu. - Kondisi hipersekresi patologis (sindrom Zollinger-Ellison, Adenoma endokrim multiple):
- Awal : 20 mg tiap 6 jam, dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan penderita. Pada penderita Zollinger-Ellison yang serius, dosis dapat ditingkatkan sampai 160 mg tiap 6 jam.
- Sebelum memulai terapi dengan famotidine malignansi gaster harus disingkirkan dahulu.
- Penggunaan pada wanita hamil dan menyusul bila benar-benar diperlukan.
- Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
- Hati-hati pada penderita gangguan ginjal.
Yang pernah dilaporkan antara lain : sakit kepala, pusing, konstipasi, diare.
Efek samping yang lain :
- Tubuh : demam, astenia, lelah.
- Kardiovaskuler: aritmia, AV block, palpitasi.
- Gastrointestinal : cholestatis jaundice, enzim hati yang abnormal, mual, muntah, rasa tidak enak di perut, anoreksia, mulut kering.
- Darah : agranulositosis, pansitopenia, leukopenia, trombositopenia (jarang).
- Hipersensitif: anafilaksis, angioedema, orbital atau edema muka, urtikaria, rash, injeksi konjungtival.
- Muskuloskeletal: kram otot, artralgia.
- CNS : halusinasi, konfusi, agitasi, depresi, ansietas, penurunan libido, parestesia insomnia, somnolent.
- Respirasi: bronkospasm.
- Kulit: alopesia, akne, pruritis, kulit kering, flushing.
- Lain-lain : tinnitus, impotensi, ginekomastia (jarang dilaporkan).
Penderita hipersensitif terhadap komponen obat.
INTERAKSI OBAT:
Pemberian famotidine bersama-sama dengan obat lain yang dimetabolisme melalui sistem enzim mikrosomal hati seperti: cytochrom P450 (theophylline, warfarine, diazepam dan lain-lain) tidak menimbulkan efek bermakna pada disposisi obat-obat tersebut.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk (15° - 25°C) dan kering
KEMASAN:
Tablet H2Bloc® 20 mg
Box isi 3 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL0020717410A1
Tablet H2Bloc® 40 mg
Box isi 3 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL00207174l0B1
Diproduksi oleh:
Prafa - Pradja Pharin
Citeureup, Bogor-Indonesia
1 Komentar
useful blog. keep blogging and share with other
BalasPenulisan markup di komentar