loading...

Suprazid

16:21
SUPRAZID

Isoniazid is bacteriostatic agent against Mycobacterium tuberculosis in concentration very much lower than those required for Streptomycin or Sodium Aminosalicylates.
Suprazid is generally well tolerated and readily absorbed after oral administration, diffuses freely into all body fluids and cells. It penetrates tubercle bacilli even in the caseous centers and inside phagocytes.
Suprazid combines INH the anti-tuberculosis agent with Vitamin B6, allays the vitamin deficiency and prevents the development of peripheral neuritis, other nervous system dysfunction and pellagra in patients receiving isoniazid.

COMPOSITION :
Each Suprazid tablet contains :
Isoniazid (INH)100mg
Pyridoxine HCl (Vitamin B6)                      5mg
Each Suprazid Forte tablet contains :
Isoniazid (INH)400mg
Pyridoxine HCl (Vitamin B6)                      10mg

INDICATIONS :
For the treatment of pulmonary and extra-pulmonary tuberculosis, even for prolonged Isoniazid (INH) therapy, preferably conjunction with other anti-tuberculosis drugs. Also recommended for the prophylactic use in all infants and children under 3 years of age who show a positive Mantoux test and also in those children who have recently converted from a negative to a positive tuberculin reaction.

RECOMMENDED DOSAGE: (Based on Isoniazid content)
  • Children: 15 mg Isoniazid per kg of body weight daily in 2 - 3 equally divided and spaced doses, or in a single dose, maximum total daily dose is 300 mg - 500 mg.
  • Adults: 10 mg Isoniazid per kg of body weight daily in divided doses (1 - 2 Suprazid tablets 3 times daily) or in a single dose (1 Suprazid Forte tablet a day)
  • In severe disease such as meningitis, doses as high as 25 - 30 mg per kg body weight daily have been given with good results.
  • Or as indicated by the physician.
CONTRA INDICATION :
Isoniazid is contraindicated in patients who develop severe hypersensitivity reactions, including drug induced hepatitis. Previous Isoniazid associated hepatic injury : severe adverse reactions to isoniazid, such as drug fever, chills, and arthritis, acute liver diseases of any etiology.

ADVERSE REACTIONS :
The most frequent adverse reactions are dose-related, it rises sharply as the dosage is increased.
Hypersensitivity to isoniazid in uncommon, but may result in fever, various skin eruptions, hepatitis, and morbilliform, maculopapular, purpuric and urticaria rashes.
Hematological reactions, peripheral neuritis, convulsion and hepatic necrosis may also occur.
The most frequent reaction caused by Isoniazid are those affecting the peripheral and central nervous system. The neuropathological changes associated with this untoward effect include disappearance of synaptic vesicles, mitochondrial swelling or condensation, and fragmentation of axon terminals, alterations of the lumbar and sacral spinal ganglia and spinal cord occur occasionally. It has baen found that the secondary effects could be avoided or attenuated by administration of Vitamin B6 as in Suprazid.
Optic neuritis followed by atrophy may occur during therapy with Isoniazid. Vision must be monitored, and opthalmoscopic examination should be carried out at periodic intervals in persons receiving the drug; early cessation of treatment usually results in resolution of the occular abnormality.

WARNING AND PRECAUTIONS:
Isoniazid should be used with caution in individuals with epileptic who are simultaneously being treated with phenytoin , and in patients with impaired hepatic and renal function.
Convulsions may occur in patients with no prior history or seizure disorder when they are given conventional doses of Isoniazid. Such convulsions might be related to Pyridoxine deficiency.
Severe and sometimes fatal hepatitis associated with Isoniazid therapy may occur and may develop even after many months of treatment. The risk of developing hepatitis is age related. Hepatic damage is rare in patients less than 20 years of age, the complication is observed in 0,3% of thoses 20 to 34 years old, and the incidence increases to 1,2% and 2,3% in individuals 35 to 49 and greater than 50 years of age, respectively (Public Health Service, 1974) The risk of hepatitis is increased with daily consumption of alcohol. Patients should be instructed to report immediately any of the prodormal symptoms of hepatitis, such as fatique, weakness, malaise, anorexia, nausea. vomiting or any other notable side effect.

PRESENTATIONS/ REG. NO. :
Suprazid : Box of 100 tablets (10 blisters@ 10 tablets) / DKL8320601410A1
Suprazid Forte : Box of 100 tablets (10 strips @ 10 tablets) / DKL8820601410B1

ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY
STORE IN A COOL (15° - 25°C) AND DRY PLACE

Manufactured by :
P.T. ARMOXINDO FARMA
Cianjur-Indonesia.



SUPRAZID

Isoniazid merupakan obat antibakteriostatika terhadap Mycobacterium tuberkulosis dalam konsentrasi jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan oleh Streptomicin maupun Natrium Amino Salisilat. Suprazid pada umumnya dapat ditolerir dengan baik dan diabsorbsi secara sempurna pada pemberian oral, terdifusi dengan baik ke dalam cairan dan sel-sel tubuh. Dapat menembus basil tuberkulosis baik pada pusat maupun ke dalam phagocyte.
Suprazid merupakan kombinasi INH obat antituberkulosis dengan Vitamin B6, mencegah defisiensi Vitamin dan mencegah terjadinya peripheral neuritis, kelainan fungsi sistim saraf dan pellagra yang sering terjadi pada penderita yang menerima terapi Isoniazid

KOMPOSISI:
Tiap tablet Suprazid mengandung :
Isoniazid (INH)100mg
Pyridoxine HCl (Vitamin B6)                      5mg
Tiap tablet Suprazid Forte mengandung :
Isoniazid (INH)400mg
Pyridoxine HCl (Vitamin B6)                      10mg

INDIKASI :
Untuk pengobatan tuberkulosis di dalam maupun di luar paru-paru, juga untuk pengobatan Isoniazid (INH) jangka panjang. Dianjurkan diberikan bersamaan dengan obat antituberkulosis lainnya. Juga untuk pemakaian profilaktik pada bayi dan anak-anak di bawah 3 tahun yang menunjukkan test Mantoux positif dan yang baru saja memberi reaksi tuberkulin positif.

DOSIS YANG DIANJURKAN: (berdasarkan dosis INH)
  • Anak-anak: 15 mg Isoniazid per kg bobot tubuh sehari datam 2 - 3 takaran dan Jarak pemberian yang terbagi rata, atau sebagai dosis tunggal, dosis maksimum sehari adalah 300 mg - 500 mg.
  • Dewasa: 10 mg Isoniazid per kg bobot badan sehari dalam dosis terbagi (1 - 2 Suprazid tablet 3 kali sehari) atau sebagai dosis tunggal (sehari 1 Suprazid Forte tablet). Pada penyakit yang berat seperti meningitis, dosis 25 - 30 mg / kg bobot badan sehari dapat diberikan dengan hasil yang memuaskan.
  • Atau atas petunjuk dokter

KONTRA INDIKASI:
Isoniazid kontraindikasi bagi penderita yang hipersensitif, termasuk hepatitis yang terinduksi oleh obat. Juga kontraindikasi bagi penderita yang pernah mengalami kerusakan hati sebagai akibat Isoniazid. Reaksi samping yang parah oleh Isoniazid dapat berupa: demam karena obat, menggigil, artritis, penyakit hati akut dengan bermacam-macam sebab.

EFEK SAMPING:
Efek samping yang sering terjadi erat hubungannya dengan dosis yang diberikan. Tambah besar dosis, efek samping akan lebih nyata. Hipersensitif terhadap Isoniazid jarang terjadi, dapat berupa demam, macam-macam skin eruption, hepatitis, morbilliform, maculopapular, purpuric dan urticarial rashes.
Reaksi hematologik, neuritis perifer, konvulsi, dan nekrosis hati dapat pula terjadi. Efek samping yang sangat penting berupa reaksi toksik dari Isoniazid terutama terhadap sistem saraf pusat dan perifer, dalam bentuk hilangnya sinaptic vesicles, mitochondrial swelling, atau kondensasi, dan fragmentasi dari terminal akson, perubahan ganglia spinal lumbal, sacral dan spinal cord. Tetapi efek sekunder ini kelihatamya dapat ditekan dengan adanya pemberian Vitamin B6 bersama dengan Isoniazid, seperti pada Suprazid.
Optik neuritis yang diikuti dengan atropi dapat terjadi selama terapi dengan Isoniazid, penglihatan harus dimonitor dan pemeriksaan opthal-moscopic harus dilakukan secara periodik pada pasien yang diobati dengan Isoniazid, penghentian pengobatan biasanya dapat menormalkan kembali efek obat pada mata

PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Isoniazid harus hati-hati bila diberikan kepada penderita epilepsi yang juga sedang diobati dengan obat golongan fenitoin dan pada penderita dengan kegagalan fungsi hati dan ginjal.
Konvulsi dapat terjadi pada penderita yang belum pernah mengalami serangan sebelumnya dan ini mungkin berhubungan dengan terjadinya defisiensi vitamin B6.
Hepatitis yang parah dan kadang-kadang fatal yang berkenaan dengan terapi Isoniazid dapat terjadi meskipun pengobatan telah berjalan beberapa bulan. Resiko terbentuknya hepatitis dengan umur kerusakan hati jarang terjadi pada penderita di bawah 20 tahun, komplikasi ditemui sebanyak 0,3% dari penderita dengan usia 20 - 34 tahun dan bertambah menjadi 1,2% dan 2,3% masing-masing untuk kelompok usia 35 - 49 tahun dan di atas usia 50 tahun (Public Health Service, 1974) Resiko terjadinya hepatitis bertambah sejalan dengan konsumsi alkohol perhari. Penderita dianjurkan melapor apabila timbul gejala hepatitis seperti letih, lemah, nafsu makan hilang, mual, muntah atau efek samping lain yang berarti.

KEMASAN / NO. REG. :
Suprazid : Dus isi 100 tablet (10 blister @ 10 tablet)/ DKL8320601410A1
Suprazid Forte: Dus isi 100 tablet (10 strip@ 10 tablet) / DKL8820601410B1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DITEMPAT SEJUK (15° - 25&deg C) DAN KERING

Dibuat oleh
P.T. ARMOXINDO FARMA
Cianjur -Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔