loading...

Clinidac

10:35
CLINIDAC®
Kapsul

KOMPOSISI
Clinidac® 150
Tiap kapsul mengandung Clindamycin HCl setara dengan Clindamycin 150 mg.

Clinidac® 300
Tiap kapsul mengandung Clindamycin HCl setara dengan Clindamycin 300mg.

CARA KERJA OBAT
Clindamycin adalah antibiotik golongan Lincosamide yang mempunyai aktifitas bakteriostatik terutama terhadap gram positif aerob dan bakteri anaerob.
Clindamycin bekerja dengan menghambat sintesa protein dengan cara mengikat gugus 50 S sub unit ribosom bakteri.

INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri aerobik gram positif yang peka seperti streptococcus, pneumococcus dan staphylococcus pada:
  • Saluran pernafasan : empysema, pneumonitis anaerob dan abses paru-paru.
  • Kulit dan jaringan lunak.
  • Septicemia.
  • Infeksi intra abdominal seperti peritonitis dan abses intra abdominal.
  • Infeksi ginekologi meliputi endometritis, pelvic cellulitis, infeksi pasca bedah pada vagina.
  • Infeksi tulang.
KONTRAINDIKASI
Hipersensitif terhadap obat.

POSOLOGI
Dewasa:
- Infeksi Serius : 150 - 300 mg tiap 6 jam.
- Infeksi lebih berat: 300 - 450 mg tiap 6 jam.
Anak-anak:
- Infeksi Serius: 8-16 mg/kg/hari (4-8 mg/lb/hari) terbagi 3-4 bagian yang sama.
- Infeksi lebih berat: 16-20 mg/kg/hari (8-10 mg/lb/hari) terbagi 3-4 bagian yang sama.
Penggunaan pada anak usia kurang dari 1 tahun (atau dengan berat kurang dari 10 kg):
Dosis minimum yang direkomendasikan adalah 37,5 mg tiap 8 jam.
Untuk menghindari kemungkinan iritasi saluran cerna, Clindamycin HCl harus diminum dengan segelas penuh air.
Pada infeksi yang disebabkan β-hemolytic streptococci, pengobatan harus dilanjutkan sekurangnya 10 hari.

EFEK SAMPING
  • Gastrointestinal : Kolitis yang berhubungan dengan antibiotik, sakit perut, mual, muntah dan diare.
  • Hipersensitifitas : Ruam maculopapular dan urtikaria, ruam kulit umum seperti bentuk morbili ringan sampai sedang, Stevens-Johnson Syndrome dan anafilaksis.
  • Hati: Jaundice, ketidaknormalan tes fungsi hati.
  • Ginjal: Gangguan fungsi ginjal seperti azotemia, oliguria dan/atau proteinuria.
  • Hematopoietik: Neutropenia (leukopenia) dan eosinopphilia, jarang: agranulositosis, trombositopenia.
  • Muskuloskeletal: Poliarthritis Garang).
  • Kulit dan selaput lendir : Pruritus, vaginitis dan kasus jarang eksfoliatif dan dermatitis vesikulobulosa.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Clindamycin hanya digunakan untuk pengobatan infeksi serius.
  • Clindamycin tidak boleh diberikan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas.
  • Hati-hati pemberian pada penderita dengan riwayat gangguan pencernaan terutama colitis.
  • Jika terjadi diare selama pengobatan, penggunaan antibiotik ini harus dihentikan.
  • Pada pasien dengan kegagalan fungsi hati atau ginjal, dosis dapat diturunkan karena pada pasien tersebut waktu paruh obat dalam serum diperpanjang.
  • Hati-hati pemberian pada usia lanjut. Perubahan frekuensi buang air besar harus dipantau karena pasien usia lanjut dengan penyakit berat peka terhadap diare.
  • Hati-hati pemberian pada penderita atopik.
  • Clindamycin dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka khususnya ragi. Bila terjadi superinfeksi harus dilakukan tindakan yang cepat sesuai dengan keadaan klinis pasien.
  • Pelaksanaan prosedur bedah dilakukan bersamaan dengan pemakaian antibiotik.
  • Selama pengobatan jangka panjang, pengujian berkala terhadap fungsi hati dan ginjal serta perhitungan sel darah harus dilakukan.
  • Pada penderita penyakit ginjal yang sangat parah yang disertai dengan kelainan metabolisme yang berat, dosis pengobatan harus diberikan dengan hati-hati dan kadar Clindamycin dalam serum harus dimonitor selama pengobatan dosis tinggi.
  • Karena Clindamycin tidak dapat mencapai cairan cerebrospinal dalam jumlah yang mencukupi, maka tidak dapat digunakan untuk mengobati meningitis.
  • Clindamycin diekskresi melalui air susu ibu, oleh karena itu pada neonatus harus dibuat keputusan untuk menyusui atau berhenti menyusui dengan mempertimbangkan kepentingan pengobatan.

INTERAKSI OBAT
  • Clindamycin memiliki sifat penghambatan neuromuskular sehingga dapat meningkatkan efek obat penghambat neuromuskular. Karena itu hati-hati pada pasien yang diberikan obat ini secara bersamaan.
  • In-vitro menunjukkan adanya antagonis antara Clindamycin dengan Erithromycin. Karena kemungkinan bermakna secara kiinis, kedua obat ini tidak boleh diberikan secara bersamaan.

OVERDOSIS
Tidak ada pengobatan yang spesifik. Bila terjadi reaksi alergi berikan terapi emergensi termasuk kortikosteroid, adrenalin dan antihistamin.

PRESENTASI
CLINIDAC® 150
Dus, 3 blister @ 10 kapsul
No.Reg.DKL0421629901A1

CLINIDAC® 300
Dus, 3 blister @ 10 kapsul
No.Reg.DKL0421629901B1

Simpan pada suhu kamar (25° - 30°C)

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh:
PHAROS
Jakarta - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔