loading...

Ranivel

13:08
RANIVEL®
Sirup

KOMPOSISI
Tiap 5 mL mengandung Ranitidin HCl 84 mg setara dengan Ranitidin 75 mg.

CARA KERJA OBAT
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2½ - 3 jam setelah pemberian oral. Ranitidine diekskresi melalui urin.

INDIKASI
Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif. mengurangi gejala refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal: sindrom Zolfinger-Ellison dan mastositosis sistemik).

KONTRA INDIKASI
Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidin.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
  • Tukak usus 12 jari aktif: 150 mg atau 10 mL sirup, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg atau 20 mL sirup 1 kali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4-8 minggu.
  • Tukak lambung aktif : 150 mg atau 10 mL sirup 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.
  • Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung: Dewasa: 150 mg atau 10 mL Sirup, malam sebelum tidur.
  • Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger-Ellison, mastositosis sistemik) : Dewasa: 150 mg atau 10 mL sirup, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. DOSIS dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g atau 40 mL sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
  • Refluks gastroesofagitis : Dewasa: 150 mg atau 10 mL sirup, 2 kali sehari. Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : Dewasa: 150 mg atau 10 mL sirup, 2 kali sehari.
  • Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal: Bila bersihan kreatinin ‹ 50 ml/menit: 150 mg atau 10 mL sirup/24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.
  • Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidin yang terdistribusi.
  • Dosis oral yang disarankan untuk pengobatan borok usus pada anak-anak adalah 2-4 mg/kg dua kali sehari dan dosis maksimum yang dapat diberikan adalah 300 mg Ranitidin/ hari (20 ml).

EFEK SAMPING
  • Sakit kepala.
  • Susunan saraf pusat, jarang terjadi: malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
  • Kardiovaskular, jarang dilaporkan: aritmia seperti takikardia, bradikardia, penyumbatan atrioventrikular, premature ventricular beats.
  • Gastrointestinal: konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan, pankreatitis.
  • Muskuloskeletal : jarang dilaporkan, artralgia dan mialgia.
  • Hematologik : jarang terjadi leukopenia, granulositopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita) dan anemia aplastik.
  • Kulit: jarang dilaporkan, ruam, eritema multiforma, kebotakan.
  • Lain-lain: kasus hipersensitivitas yang jarang seperti bronkospasma, demam, eosinofilia, anafilaksis, edema angioneurotik dan sedikit peningkatan kadar kreatinin serum.

PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Pada penderita yang memberikan respon simptomatis terhadap Ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
  • Karena Ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidin harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
  • Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidin dimetabolisme di hati.
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui.
  • Waktu penyembuhan dan efek samping pada pasien usia lanjut tidak berbeda dengan penderita usia dewasa.
  • Pemberian pada wanita hamil jika benar-benar sangat dibutuhkan.

INTERAKSI OBAT
  • Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P-450 dalam hati.
  • Pemberian bersama Warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

OVERDOSIS
Gejala-gejala overdosis antara lain, pernah dilaporkan: gangguan pencernaan akut, hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.
Penanganan overdosis:
  • Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung.
  • Untuk serangan: dengan pemberian diazepam injeksi i.v. 
  • Untuk bradikardia : dengan cara pemberian atropin. 
  • Untuk aritmia : dengan cara pemberian lidokain.

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar (25-30°C).

KEMASAN
Dus, 1 botol kaca coklat @ 60 mL.
No. Reg. : DKL 1033522737A1

KOCOK DAHULU SEBELUM DIGUNAKAN 

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh:
NOVELL
PHARMACEUTICAL
LABORATORIES
BOGOR-INDONESIA

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔