loading...

Hyperil

13:28
HYPERIL
Tablet

Komposisi:
HYPERIL 2,5
Tiap tablet mengandung: Ramipril 2,5 mg

HYPERIL 5
Tiap tablet mengandung: Ramipril 5 mg

HYPERIL 10
Tiap tablet mengandung: Ramipril 10 mg

Farmakologi:
Farmakodinamik
Ramipril merupakan penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE) generasi kedua. Metabolit aktifnya, ramiprilat dalam kerjanya membentuk kompleks yang stabil dengan ACE, sehingga kerja ACE terhambat.
Prinsip kerja dali ACE adalah mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II mempunyai banyak kerja, diantaranya vasokonstriksi dan pelepasan aldosteron dari adrenal, juga menyebabkan perubahan trophic pada jantung dan pembuluh darah, Ramipril menghambat pembentukan angiotensin II sehingga menyebabkan:
  • Penurunan resistensi vaskular
  • Penurunan retensi natrium dan air.
  • Penurunan efek trophic dari angiotensin II pada jantung dan pembuluh darah. ACE juga merupakan katalisator pemecahan sejumlah peptida (bradikinin). Bradikinin adalah vasodilator dan potensiasi bradikinin tersebut dengan terhambatnya ACE oleh ramipril dapat memegang peranan dalam penurunan tekanan darah. Terdapat bukti bahwa bradikinin menghambat proliferasi sel neointima dan mempunyai efek antiiskemik yang berkontribusi pada pengurangan luas infark miokardial

Farmakokinetik:
Ramipril diabsorpsi lebih dari 55% pada dosis oral dan bioavailabilitasnya tidak dipengaruhi oleh makanan.
Setelah diabsorpsi ramipril mengalami de-esterifikasi menjadi metabolit aktif, yaitu ramiprilat. Konsentrasi plasma puncak dari ramipril dan ramiprilat dicapai dalam waktu 1-3 jam. Ramipril, ramiprilat dan metabolitnya terutama dieliminasi melalui ginjal. Kira-kira 60% dosis oral tunggal ramipril ditemukan di urin, 40% di feses termasuk ekskresi melalui empedu. Konsentrasi plasma ramiprilat meningkat pada pasien lanjut usia dan pasien gagal ginjal atau jantung, sementara ramipril terpotensiasi pada pasien dengan gangguan hati. Dengan demikian, dosis awal rendah dan/atau pengurangan dosis ramipril diperlukan pada pasien-pasien di atas.


Indikasi:
  1. Hipertensi, dapat digunakan tunggal atau dikombinasikan dengan diuretik tipe tiazid. 
  2. Gagal jantung kongestif pada beberapa hari setelah menderita infark miokardial akut.

Kontraindikasi:
  • Hipersensitif terhadap obat ini.
  • Pasien dengan riwayat angioedema berhubungan dengan pengobatan sebelumnya dengan menggunakan penghambat ACE.

Dosis:
Hipertensi
Dosis awal tanpa pemakaian diuretik: 2,5 mg, 1 x sehari.
Dosis disesuaikan dengan respon tekanan darah.
Dosis pemeliharaan pada orang dewasa: 2,5 - 20 mg perhari, diberikan 1 kali sehari atau dibagi dalam 2 dosis yang sama. Jika respon tekanan darah berkurang dengan pemberian sekali sehari pada akhir interval pemberian obat, dosis ditingkatkan atau pemberian obat dibagi menjadi 2 x sehari.
Bila tekanan darah tidak dapat dikontrol hanya dengan ramipril, dapat ditambahkan dengan diuretik.

Gagal Jantung setelah infark miokardial
Pada pasien dewasa setelah infark miokardial yang secara klinis menunjukkan gagal jantung kongestif, terapi ramipril dimulai 2 hari setelah infark miokardial.
Dosis awal: 2,5 mg, 2 x sehari, jika terjadi hipotensi, dosis dikurangi menjadi 1,25 mg, 2 x sehari. Dosis ditingkatkan hingga 5 mg, 2 x sehari.
Setelah pemberian dosis awal ramipril, pasien harus diawasi selama paling sedikit 2 jam, sampai tekanan darah telah stabil selama paling sedikit 1 jam berikutnya. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya hipotensi, dosis dari diuretik yang digunakan bersamaan, harus dikurangi, jika memungkinkan. Hipotensi setelah pemberian dosis awal tidak menghalangi penyesuaian dosis, setelah hipotensi dapat diatasi.
Dosis pada pasien gangguan ginjal
  • Pasien dengan bersihan kreatinin lsaquo; 40 ml/menit/1,73 m2 (serum kreatinin › 2,5 mg/dl), dosis diberikan 25% dari dosis normal.
  • Pasien hipertensi dengan gangguan ginjal, dosis awal 1,25 mg, 1 x sehari. Kemudian dosis ditingkatkan tergantung toleransi individual dan respon tekanan darah hingga dosis maksimum 5 mg perhari
  • Pasien gagal jantung dengan gangguan ginjal, dosis awal 1,25 mg, 1 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 1,25 mg, 2 x sehari dan hingga mencapai dosis maksimum 2,5 mg, 2 x sehari tergantung pada respon klinis dan tolerabilitas pasien.
Peringatan dan perhatian:
  • Pasien dengan riwayat angioedema yang tidak berkaitan dengan penghambat ACE memungkinkan terjadinya peningkatan risiko angioedema saat menerima penghambat ACE. 
  • Reaksi anafilaktoid dilaporkan terjadi pada pasien dialisis dengan membran high-flux dan pengobatan bersamaan dengan penghambat ACE.
  • Ramipril dapat menyebabkan gejala hipotensi, setelah dosis awal atau pada peningkatan dosis.
  • Penghambat ACE dapat menyebabkan sindrom yang diawali dengan penyakit kuning kolestatik dan nekrosis hati yang fulminan dan kadang kematian.
  • Penghambat ACE lain, seperti kaptopril, dapat menyebabkan agranulositosis dan depresi sumsum tulang, lebih sering terjadi pada pasien dengan gangguan ginjal, terutama jika juga berpenyakit vaskular kolagen seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma. Studi klinis tidak menunjukkan bahwa ramipril tidak menyebabkan agranulositosis.
  • Penghambat ACE dapat menyebabkan morbiditas fetal dan neonatal dan kematian bila diberikan pada wanita hamil jika diketahui hamil maka penggunaan penghambat ACE segera dihentikan.
  • Pasien gagal jantung kongestif berat dengan fungsi ginjal terganggu, pengobatan dengan penghambat ACE, termasuk ramipril dapat menyebabkan oliguria dan/atau progressive azotemia dan (jarang terjadi) gagal ginjal akut dan/atau kematian.
  • Dalam studi klinis, hiperkalemia (serum K › 5,7 mEq/l) terjadi pada ± 1 % pada pasien hipertensi yang menggunakan ramipril.
  • Pernah dilaporkan penghambat ACE dapat menyebabkan batuk tidak produktif, batuk akan hilang bila pengobatan dengan ramipril dihentikan.
  • Pasien dengan kerusakan fungsi hati dapat meningkatkan kadar ramipril dalam plasma. Bila obat ini harus diberikan pada wanita sedang menyusui, maka pemberian ASI harus dihentikan.
  • Keamanan penggunaan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
Efek samping:
Seluruh tubuh: reaksi anafilaktoid
Kardiovaskular: gejala hipotensi, sinkop, angina pektoris, aritmia, nyeri dada, palpitasi, infark miokardial, serebrovaskular.
Hematologi: pansitopenia, anemia hemolitik, dan trombositopenia.
Ginjal: peningkatan nitrogen urea dalam darah dan kreatinin serum terutama pemberian ramipril bersama dengan diuretik.
Edema angioneurotik: pada studi klinis 0,3% pasien dilaporkan mengalami edema angioneurotik. Batuk: batuk yang gatal, kering, menetap dan non produktif dilaporkan terjadi dengan penggunaan penghambat ACE. Batuk akan hilang segera setelah menghentikan pengobatan.
Gastrointestinal: pankreatitis, sakit perut, anoreksia, konstipasi, diare, mulut kering, dispepsia, disfagia, gastroenteritis, hepatitis, mual, peningkatan air liur, gangguan indera pengecap, dan muntah.
Dermatologik: reaksi hipersensitivitas (seperti urtikaria. pruritus, atau rash, dengan/tanpa demam), eritema, pemfigus, fotosensitivitas dan purpura.
Neurologik dan psikiatrik: ansietas, amnesia, konvulsi. depresi. kekurangan pendengaran, insomnia, resah, neuralgia, neuropati, kesemutan, rasa kantuk, tinitus, tremor, vertigo dan gangguan penglihatan.
Lain-lain: kompleks gejala pernah dilaporkan, meliputi: ANA (Antinuclear antibodies) positif, peningkatan kecepatan sedimentasi eritrosit artritis/artralgia, mialgia, demam, vaskulitis, eosinofilia, fotosensitivitas, rash dan manifestasi dermatologik lainnya. Terjadinya eosinophilic pneumonitis pernah dilaporkan juga.

Interaksi obat·
Pemberian diuretik bersamaan dengan ramipril dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis. Efek hipotensi diminimalkan dengan penghentian diuretik atau meningkatkan asupan garam pada awal pengobatan. Jika tidak memungkinkan dosis awal harus dikurangi.
Ramipril dapat menurunkan kehilangan kalium yang disebabkan oleh diuretik tiazid.
Meningkatkan kadar serum litium dan gejala toksik litium pada pengobatan dengan litium.

Kemasan dan nomor registrasi:
HYPERIL 2,5 : kotak, 10 strip @ 6 tablet, DKL0305033810B1
HYPERIL    5 : kotak, 10 strip @ 6 tablet, DKL0305033810C1
HYPERIL  10 : kotak, 3 strip @ 10 tablet, DKL0605033810D1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30°C,
TERLINDUNG DARI CAHAYA.

Dipasarkan oleh:
PT FERRON PAR PHARMACEUTICALS Cikarang-Indonesia

Diproduksi oleh:
PT DEXA MEDICA
Palembang-Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔