loading...

Nerisona Combi

12:30
Nerisona® Combi
Diflukortolon Valerat
Klorkuinaldol
Kortikoid krim dengan tambahan zat antimikroba

Keterangan penting, harap dibaca dengan teliti!

Komposisi
1 g Nerisona® Combi mengandung 1 mg (0,1 %) diflukortolon valerat dan 10 mg (1%) klorkuinaldol.

Cara Kerja Obat
Diflukortolon valerat menekan peradangan pada keadaan kulit yang mengalami reaksi alergi dan peradangan dan mengurangi keluhan-keluhan subyektif seperti rasa gatal, rasa terbakar dan nyeri. Mengurangi pelebaran kapiler, edema interseluler dan infiltrasi jaringan; menekan proliferasi kapiler. Hal ini mengakibatkan berkurangnya peradangan pada permukaan kulit.
Klorkuinaldol menghambat tumbuhnya bakteri, ragi, dermatofit dan kapang.

Indikasi
Meredakan manifestasi peradangan pada dermatosis yang peka terhadap kortikoid, dimana infeksi disebabkan oleh mikroorganisme yang peka terhadap Klorkuinaldol.

Dosis dan cara pemberian
Pada permulaan pengobatan, Nerisona® Combi dioleskan secara tipis dua kali atau, mungkin, tiga kali sehari. Bila gambaran klinis telah membaik, satu kali pemakaian per hari telah mencukupi.

Overdosis:
Hasil uji toksisitas akut tidak mengindikasikan adanya resiko toksisitas akut yang terjadi setelah pemberian tunggal pada kulit secara berlebihan (pemakaian pada daerah yang luas dengan kondisi penyerapan yang baik) atau setelah pemakaian peroral secara tidak sengaja.

Efek Samping
Gejala-gejala ikutan seperti rasa gatal, rasa panas, eritema atau vesikulasi dapat terjadi pada kasus tertentu dengan pemakaian Nerisona® Combi.
Keadaan-keadaan berikut dapat terjadi jika preparat topikal yang mengandung kortikoid digunakan pada kulit yang luas (sekitar 10% dan lebih) atau diberikan dalam jangka waktu panjang (lebih dari 4 minggu): gejala-gejala lokal seperti atrofi kulit, telangiektasia, striae, pembentukan jerawat yang merubah kulit, dan efek sistemik dari kortikoid akibat absorpsi.
Sebagaimana kortikoid lain dalam pemakaian topikal, efek samping berikut mungkin terjadi walaupun jarang: Folikulitis, hipertrikosis, dermatitis perioral, reaksi alergi kulit terhadap salah satu bahan dari sediaan.
Efek samping tidak bisa dihindari pada bayi yang baru lahir yang ibunya telah diobati secara ekstensif atau dalam jangka waktu lama semasa kehamilan atau selama menyusui (misalnya: pengurangan fungsi korteks anak ginjal, sekiranya diberikan pada minggu-minggu terakhir kehamilan).

Kontraindikasi
Adanya proses tuberkulosis atau sifilis pada daerah yang diobati; penyakit-penyakit virus (misalnya: varicella, herpes zoster), rosasea, dermatitis perioral, reaksi kulit pasca vaksinasi pada area yang akan diobati.

Reaksi hipersensitif terhadap bahan aktif atau bahan tambahan.

Peringatan dan Perhatian
Nerisona® Combi tidak boleh mengenai mata apabila digunakan di daerah muka.
Jika kulit menjadi sangat kering selagi menggunakan Nerisona® Combi preparat netral berlemak (seperti: salep berlemak) dapat digunakan sebagai alternatif/ tambahan.
Sebagaimana diketahui pada pemakaian kortikoid sistemik, glaukoma dapat juga terjadi pada penggunaan kortikoid lokal (misalnya setelah penggunaan dosis besar atau penggunaan yang luas dalam jangka waktu lama, teknik pembalut kedap air (oklusi) atau penggunaan pada kulit di daerah sekitar mata).

Kehamilan dan Menyusui
Studi percobaan pada binatang dengan glukokortikosteroid, telah menunjukkan toksisitas pada reproduksi.
Beberapa studi epidemiologi menduga adanya kemungkinan peningkatan resiko oral cleft (bibir sumbing) pada bayi yang baru dilahirkan dari wanita yang dirawat dengan glukokortikosteroid sistemik selama trimester pertama masa kehamilannya. Oral cleft (bibir sumbing) adalah kelainan yang jarang dan jika glukokortikosteroid sistemik bersifat teratogenik, hal ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hanya satu atau dua kasus per 1000 wanita yang menjalani perawatan selama kehamilan. Data mengenai pemakaian glukokortikosteroid secara topikal selama masa kehamilan kurang memadai, bagaimanapun, diharapkan resiko yang lebih kecil karena ketersediaan sistemik penggunaan glukokortikosteroid secara topikal sangat rendah. Sebagai aturan umum, preparat topikal yang mengandung kortikoid sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester pertama. Indikasi klinik pengobatan dengan Nerisona® Combi harus diperhitungkan dengan seksama serta keuntungan dan resikonya haruslah dipertimbangkan terutama pada wanita hamil dan menyusui. Secara khusus, pengobatan pada daerah yang luas serta pemakaian yang lama harus dihindarkan.
lbu yang menyusui sebaiknya tidak melakukan pengobatan pada payudara.

Kemasan
Dus, Tube @ 5 g
Dus, Tube @ 10 g
No. Reg.: DKI0771601229Al

Simpanlah obat-obat dengan baik dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
Simpanlah di bawah 25°C.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diimpor oleh:
PT. TRANSFARMA MEDICA INDAH,
Jakarta - Indonesia

Diproduksi oleh:
INTENDIS MANUFACTURING SpA,
Milan, Italia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔