loading...

Clindamycin

12:30
CLINDAMYCIN
Kapsul

KOMPOSISI
Clindamycin 150 mg
Tiap kapsul mengandung:
Clindamycin HCl monohidrat setara dengan Clindamycin basa 150 mg.

Clindamycin 300 mg
Tiap kapsul mengandung:
Clindamycin HCl monohidrat setara dengan Clindamycin basa 300 mg.


FARMAKOLOGI
  • Clindamycin adalah antibiotik turunan linkomisin yang mempunyai aktivitas bakteriostatik terutama terhadap bakteri aerob gram positif dan bakteri anaerob. 
  • Clindamycin bekerja dengan menghambat sintesa protein dengan cara mengikat gugus 50S sub unit ribosom bakteri.

INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri anaerob dan strain bakteri aerob gram positif yang peka, seperti streptokoki, pneumokoki, dan stafilokoki.
Anaerob: infeksi berat pada saluran pernafasan, seperti emfisema, pneumonitis anaerobik, dan abses paru-paru, infeksi berat pada kulit dan jaringan lunak; septisemia; infeksi intraabdominal seperti peritonitis dan abses intra-abdominal; infeksi ginekologi, meliputi endometriosis, selulitis pelvik, dan infeksi paska bedah pada vagina.
Streptokoki : infeksi berat pada saluran penafasan, infeksi berat pada kulit dan jaringan lunak, septisemia,
Stafilokoki : infeksi berat pada saluran pernafasan, infeksi berat pada kulit dan jaringan lunak.
Pneumokoki : infeksi berat pada saluran pernafasan.
Terapi tambahan: dalam terapi pembedahan pada infeksi kronis tulang dan sendi yang disebabkan organisme yang peka.

KONTRAINDIKASI
Hipersensitif terhadap Clindamycin atau linkomisin. Pasien dengan diare.

POSOLOGI
Dewasa:
Infeksi berat: 150 mg - 300 mg tiap 6 jam.
Infeksi lebih berat: 300 mg - 450 mg tiap 6 jam.

Anak-anak:
Infeksi berat: 8 - 16 mg/Kg/hari terbagi dalam 3 - 4 dosis yang sama.

Untuk mencegah kemungkinan iritasi pada kerongkongan, kapsul harus ditelan dengan satu gelas penuh air.
Pada kasus-kasus infeksi yang disebabkan oleh streptokokus β-hemolitik, pengobatan harus dilanjutkan sekurang-kurangnya 10 hari.
Jika terjadi diare selama pengobatan, penggunaan antibiotik ini harus dihentikan.


EFEK SAMPING
  • Gastrointestinal: kolitis yang berhubungan dengan antibiotik, sakit perut mual muntah, dan diare.
  • Hipersensitivitas: ruam makulopapular dan urtikaria, ruam kulit umum seperti bentuk morbili yang ringan sampai sedang, sindrom Stevens-Johnson dan anafilaksis.
  • Hati: Jaundice, ketidaknormalan tes fungsi hati.
  • Ginjal: gangguan fungsi ginjal seperti azotemia, oliguria dan proteinuria.
  • Hematopoietik: neutropenia (leukopenia) sementara, eosinofilia, agranulositosis dan trombositopenia.
  • Muskuloskeletal: poliartritis (jarang).
  • Kardiovaskular: cardiopulmonary arrest dan hipotensi (jarang).
  • Kulit dan selaput lendir: pruritus, vaginitis, dermatitis eksfoliatif dan vesikulobulus.

PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Clindamycin hendaknya digunakan hanya untuk pengobatan infeksi berat.
  • Clindamycin tidak boleh diberikan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas.
  • Clindamycin hendaknya diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan pencernaan, terutama kolitis  dan pada pasien dengan atopi.
  • Pada pasien dengan penyakit hati dan/atau ginjal yang berat dengan disertai gangguan metabolik, pengobatan hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan kadar Clindamycin serum dimonitor saat pengobatan dengan dosis tinggi.
  • Pemberian Clindamycin pada pasien usia lanjut hendaknya dilakukan dengan hati-hati. Perubahan frekuensi defekasi harus dipantau karena pasien usia lanjut dengan penyakit berat kurang dapat mentoleransi diare.
  • Pertumbuhan berlebihan, dari organisme yang tidak peka, khususnya ragi, dapat terjadi. Bila terjadi superinfeksi, harus dilakukan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi klinis pasien.
  • Prosedur pembedahan hendaknya dilakukan bersamaan dengan terapi antibiotika. Selama pengobatan jangka panjang, hendaknya dilakukan pengujian berkala terhadap fungsi hati dan ginjal serta perhitungan sel darah.
  • Karena Clindamycin tidak dapat berdifusi ke dalam cairan serebrospinal dalam jumlah yang mencukupi, maka tidak dapat digunakan dalam pengobatan meningitis.
  • Clindamycin diekskresi melalui air susu ibu. Karena adanya potensi efek samping Clindamycin pada janin, keputusan penghentian obat hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan pentingnya obat yang bersangkutan terhadap ibu.
  • Pemberian Clindamycin pada bayi yang baru lahir dan bayi, harus diikuti dengan pemantauan fungsi sistem organ.

INTERAKSI OBAT
  • Clindamycin memiliki sifat penghambat neuromuskular yang dapat meningkatkan efek obat penghambat neuromuskular. Untuk itu Clindamycin perlu diberikan secara hati-hati pada pasien yang sedang menerima obat ini secara bersamaan. 
  • Secara in-vitro telah ditunjukkan adanya antagonisme antara Clindamycin dengan eritromisin. Karena kemungkinan bermakna secara klinis, kedua obat ini tidak boleh diberikan secara bersamaan.

OVERDOSIS
Tidak ada pengobatan yang spesifik. Bila terjadi reaksi alergi berikan terapi darurat termasuk kortikosteroid, adrenalin dan antihistamin.

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar (di bawah 30°C).

KEMASAN
Clindamycin 150 mg
Dus, 5 blister @ 10 Kapsul
No. Reg. : GKL0233506901Al

Clindamycin 300 mg
Dus, 5 blister @ 10 Kapsul
No. Reg. : GKL0333506901Bl

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh:
NOVELL
PHARMACEUTICAL
LABORATORIES
BOGOR - INDONESIA

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔