loading...

Ibufenz Supositoria

13:00
IBUFENZ 
Ibuprofen
supositoria


Risiko Kardiovaskuler
  • AINS dapat menyebabkan peningkatan risiko trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard dan stroke, yang dapat berakibat fatal. Risiko ini meningkat dengan lamanya penggunaan. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler (Lihat PERINGATAN).
  • Ibuprofen dikontraindikasikan untuk pengobatan nyeri peri-operatif pada bedah pintas koroner (Lihat PERINGATAN).

Risiko pada Saluran Cerna
  • AINS menyebabkan peningkatan risiko efek samping serius pada saluran cerna, termasuk pendarahan, ulserasi dan perforasi lambung atau usus, yang dapat berakibat fatal. Efek samping ini dapat terjadi kapanpun selama penggunaan, tanpa adanya gejala peringatan. Pasien lansia berisiko lebih besar untuk efek samping serius pada saluran cerna (Lihat PERINGATAN).

Komposisi:
Tiap supositoria mengandung:
Ibuprofen ..................................................................................... 125 mg

Farmakologi:
Ibuprofen adalah sebuah obat anti inflamasi non steroid yang mempunyai efek anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Cara kerjanya, seperti AINS lainnya, belum dimengerti dengan baik, tetapi mungkin berhubungan dengan hambatan sintesis prostaglandin.

Indikasi:
IBUFENZ diindikasikan untuk:
  • Menurunkan demam pada anak-anak.
  • Meringankan nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang seperti nyeri pada pencabutan atau penyakit gigi, nyeri setelah operasi, sakit kepala, gejala nyeri ringan sampai sedang pada gejala rematik tulang, sendi dan non sendi, terkilir.

Dosis dan cara pemberian:
  • Dosis untuk menurunkan demam pada anak-anak:
    • Usia 3 - 7 tahun: 3 - 4 kali sehari 1 supositoria
    • Usia 8 - 12 tahun: 3 - 4 kali sehari 2 supositoria
  • Dosis untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang:
    • Dewasa : 3 - 4 kali sehari 2 supositoria
    • Anak - anak
      • Usia 3 - 7 tahun: 3 - 4 kali sehari 1 supositoria
      • Usia 8 - 12 tahun: 3 - 4 kali sehari 2 supositoria

Kontraindikasi:
IBUFENZ tidak boleh diberikan kepada:
  • Penderita ulkus peptikum (tukak lambung dan duodenum) yang berat dan aktif
  • Penderita yang hipersensitif terhadap Ibuprofen dan obat anti inflamasi non steroid (AINS) lainnya.
  • Penderita yang bila menggunakan asetosal atau obat anti inflamasi non steroid (AINS) lainnya akan mengalami gejala asma, rinitis atau urtikaria. 
  • Wanita hamil trimester ketiga.

Peringatan dan perhatian:
  • Tidak boleh digunakan untuk anak-anak di bawah usia 3 tahun. 
  • Tidak boleh digunakan melebihi dosis yang dianjurkan.
  • Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini pada pasien dengan:
    • Riwayat ulkus peptik. 
    • Gangguan fungsi ginjal.
    • Gagal jantung, hipertensi atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan retensi cairan tubuh.
    • Gangguan pembekuan darah.
    • Asma, karena dapat menyebabkan penyempitan bronkus. 
    • Lupus eritematosus sistemik.
    • Asetosal atau obat lain yang mengandung Ibuprofen, obat antikoagulan (anti pembekuan/ darah) golongan warfarin, jangan diminum selama menggunakan obat ini.
    • Tidak dianjurkan untuk wanita hamil trimester pertama dan kedua, serta pada wanita menyusui.
    • Jika nyeri tidak hilang setelah 5 hari, maka segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan

Efek kardiovaskuler
Kejadian trombotik kardiovaskuler:
Uji klinis dengan berbagai COX-2 selektif dan AINS nonselektif sampai dengan tiga tahun menunjukkan peningkatan risiko trombotik kardiovaskuler (KV) serius, infark miokard dan stroke, yang dapat berakibat fatal. Semua AINS, baik COX-2 selektif maupun nonselektif, dapat menyebabkan risiko yang sama. Risiko meningkat pada pasien dengan penyakit KV atau memiliki faktor risiko penyakit KV. Untuk mengurangi risiko efek samping tersebut, AINS harus diberikan dengan dosis efektif terendah dan lama pengobatan sesingkat mungkin. Dokter dan pasien harus waspada terhadap terjadinya efek samping tersebut, walaupun tidak ada gejala KV sebelumnya. Pasien harus diberi informasi mengenai tanda dan/atau gejala KV serius dan langkah yang harus dilakukan jika tanda dan/atau gejala tersebut muncul.
Tidak ada bukti bahwa penggunaan bersama aspirin dapat mengurangi peningkatan risiko efek samping trombotik KV serius oleh AINS. Penggunaan AINS bersama dengan aspirin justru meningkatkan risiko efek samping serius pada saluran cerna. (Lihat PERINGATAN Saluran Cerna).
Dua uji klinis yang besar dan berpembanding dengan AINS yang COX-2 selektif untuk pengobatan nyeri 10-14 hari setelah bedah pintas koroner menunjukkan peningkatan kejadian infark miokard dan stroke (Lihat KONTRAINDIKASI).

Hipertensi
AINS, termasuk Ibuprofen, dapat menyebabkan munculnya hipertensi baru atau memperberat hipertensi yang sudah ada yang dapat berakibat pada peningkatan efek samping KV. AINS dapat menurunkan efek antihipertensi tiazid atau diuretik kuat. AINS, termasuk Ibuprofen, harus digunakan dengan hati-hati pada pasien hipertensi. Tekanan darah harus dimonitor sejak awal dan selama terapi dengan AINS.

Gagal jantung kongestif dan edema
Retensi cairan dan edema telah terlihat pada beberapa pasien yang menggunakan AINS. Ibuprofen harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan retensi cairan atau gagal jantung.

Saluran cerna
Risiko ulserasi, perdarahan dan perforasi
AINS, termasuk Ibuprofen, dapat menyebabkan efek samping saluran cerna serius termasuk inflamasi, perdarahan, ulserasi dan perforasi lambung dan usus yang dapat berakibat fatal. Efek samping serius ini dapat terjadi kapanpun, dengan atau tanpa gejala peringatan. Hanya satu dari 5 pasien yang mengalami efek samping serius pada saluran cerna atas menunjukkan gejala. Ulkus pada saluran cerna atas, perdarahan atau perforasi yang disebabkan AINS terjadi pada sekitar 1 % pasien yang diobati selama 3-6 bulan dan pada kira-kira 24% pasien yang diobati selama satu tahun. Penggunaan yang lebih lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping saluran cerna serius. Namun terapi jangka pendek bukan berarti tanpa risiko.
AINS harus diresepkan dengan sangat hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tukak atau perdarahan saluran cerna. Pasien dengan riwayat tukak peptik dan atau perdarahan saluran cerna yang menggunakan AINS memiliki risiko terjadinya perdarahan saluran cerna 10 kali lipat dibandingkan dengan pasien tanpa faktor risiko tersebut. Faktor lain yang meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna adalah penggunaan bersama kortikosteroid atau antikoagulan oral, penggunaan AINS yang lama; merokok, penggunaan alkohol, usia lanjut dan status kesehatan yang buruk. Sebagian besar laporan spontan efek samping saluran cerna fatal terjadi pada pasien usia lanjut atau pasien yang sangat lemah. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan dalam mengobati populasi ini.
Untuk mengurangi risiko efek samping saluran cerna pada pasien yang diobati dengan AINS dosis efektif terendah harus diberikan dengan lama pengobatan sesingkat mungkin. Dokter dan pasien harus waspada terhadap tanda dan gejala ulserasi dan perdarahan saluran cerna selama terapi dengan AINS. Jika dicurigai adanya efek samping saluran cerna yang serius, segera dilakukan evaluasi serta pengobatan tambahan. Untuk pasien berisiko tinggi, terapi alternatif yang tidak melibatkan AINS dapat dipertimbangkan.


Efek samping:
  • Jarang terjadi. gangguan saluran pencernaan termasuk mual, muntah, diare, konstipasi dan nyeri lambung, ruam kulit, penyempitan bronkus, trombositopenia.
  • Dapat terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna (sangat jarang) dan akan sembuh bila pemeriksaan dihentikan. Bila terjadi gangguan penglihatan, hentikan segera penggunaan dan pemeriksaan mata ke dokter.

Kemasan:
Dus isi 2 blister x 5 supositoria
Reg. No. : DKL0704426453A1

Simpan pada suhu di bawah 25°C.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Diproduksi oleh:
PT KALBE FARMA Tbk.,
Bekasi - Indonesia

Untuk:
PT DANKOS FARMA,
Jakarta - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔