loading...

Glimepiride Tablet

11:30
GLIMEPIRIDE
Tablet

Komposisi:
GLlMEPIRIDE 1 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride ............................................... 1 mg

GLlMEPIRIDE 2 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride ............................................... 2 mg

GLIMEPIRIDE 3 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride ............................................... 3 mg

GLlMEPIRIDE 4 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride ............................................... 4 mg

Farmakologi:
Glimepiride bekerja terutama menurunkan kadar glukosa darah dengan perangsangan sekresi insulin dari sel β pankreas yang masih berfungsi. Selain itu, aktivitas sulfonilurea seperti glimepiride dapat juga melalui efek ekstra pankreas, hal ini didukung oleh studi preklinis dan klinis yang menunjukkan bahwa pemberian glimepiride dapat meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin.
Dari hasil penelitian didapat bahwa pengobatan dengan glimepiride dapat memperbaiki respon insulin postprandial/respon C-peptida dan mengontrol glikemia tanpa peningkatan kadar insulin/C-peptida saat puasa yang bermakna secara klinis.
Seperti sulfonilurea lainnya, cara kerja glimepiride dalam penurunan glukosa darah selama pemberian jangka panjang belum diketahui.
Pada pasien yang tidak berhasil dengan pengobatan tunggal glimepiride atau metformin, kombinasi glimepiride dengan metformin dapat memberikan efek yang sinergis, yang mana kedua obat bekerja memperbaiki toleransi glukosa dengan cara kerja yang berbeda.

Indikasi:
Non-Insulin-Dependent (Type II) Diabetes Mellitus (NIDDM) dimana kadar glukosa darah tidak dapat hanya dikontrol dengan diet dan olah raga saja.

Kontraindikasi:
- Hipersensitivitas
- Pasien ketoasidosis diabetik, dengan atau tanpa koma

Dosis:
Kadar glukosa darah pasien dan HbA1c harus diukur secara berkala untuk menetapkan dosis minimum yang efektif bagi pasien tersebut, untuk mendeteksi kegagalan primer yaitu tidak adanya penurunan berarti dari gula darah pada pemberian dosis maksimum yang diperbolehkan, untuk mendeteksi kegagalan sekunder yaitu hilangnya respon penurunan glukosa darah setelah adanya periode keefektifan inisial.

Dosis awal:
1 - 2 mg satu kali sehari, diberikan bersamaan makan pagi atau makan utama yang pertama. Untuk pasien yang lebih sensitif terhadap obat-obat hipoglikemik, dosis awal yang diberikan sebaiknya dimulai dari 1 mg satu kali sehari, kemudian boleh dinaikkan (dititrasi) dengan hati-hati.

Dosis pemeliharaan:
1 - 4 mg satu kali sehari. Dosis maksimum yang dianjurkan 8 mg satu kali sehari. Pada saat pemberian telah mencapai dosis 2 mg maka kenaikan dosis tidak boleh melebihi 2 mg dengan Interval 1 - 2 minggu tergantung dari respon gula darah pasien. Efikasi jangka panjang harus dimonitor dengan mengukur kadar HbA1c, sebagai contoh setiap 3-6 bulan.

Efek samping:
  • Gangguan pada saluran cerna seperti muntah, nyeri lambung dan diare (‹ 1%).
  • Reaksi alergi seperti pruritus, eritema, urtikaria, erupsi morbiliform atau makulopapular, reaksi ini bersifat sementara dan akan hilang meskipun penggunaan glimepiride dilanjutkan, jika tetap terjadi maka penggunaan glimepiride harus dihentikan (‹ 1%).
  • Gangguan metabolisme berupa hiponatremia.
  • Perubahan pada akomodasi dan/atau kaburnya penglihatan mungkin terjadi pada penggunaan glimepiride (plasebo 0,7%, glimepiride 0,4%).
  • Reaksi hemalologik seperti leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik dan pansitopenia dilaporkan terjadi pada penggunaan sutfonilurea.

Peringatan dan perhatian:
Umum
Hipoglikemia:
  • Semua obat golongan sulfonilurea dapat menyebabkan hipoglikemia berat, oleh karena itu pemilihan pasien, dosis dan instruksi yang tepat sangat penting untuk menghindari kejadian hipoglikemia.
  • Pasien dengan gangguan fungsi ginjal lebih sensitif terhadap efek penurunan glukosa. 
  • Pasien yang rentan terhadap efek hipoglikemik obat penurun glukosa darah adalah: pasien lemah atau dengan malnutrisi. pasien dengan insufisiensi adrenal. hipofisis atau hepatik.
  • Hipoglikemia mungkin sukar dikenali peda pasien lanjut usia dan pada pasien yang meminum obat-obatan penyekat β-adrenergik (β-blockers) atau obat-obatan simpatolitik lainnya.
  • Hipoglikemia lebih mudah terjadi bila: Terdapat defisiensi masukan kalori, setelah latihan fisik yang berat/lama, minum alkohol, digunakan › 1 obat penurun glukosa darah.
  • Penggunaan glimepiride dalam kombinasi dengan insulin atau metformin dapat meningkatkan potensi hipoglikemia.
Tidak terkendalinya kadar glukosa darah: bila seorang pasien, yang kondisi penyakit DMnya stabil dengan menggunakan regimen antidiabetik tertentu, terpapar stress seperti demam, trauma, infeksi, pembedahan, kadar glukosa darah bisa tidak terkendali.
Dalam keadaan seperti ini, dibutuhkan kombinasi insulin dengan glimepiride atau pengobatan tunggal dengan insulin.

Informasi untuk pasien
  • Pasien harus diinformasikan mengenai:
    • Risiko, manfaat glimepiride, dan cara pengobatan lain.
    • Pentingnya untuk melakukan diet, program olah raga secara teratur dan pemeriksaan glukosa darah secara teratur.
    • Risiko hipoglikemia, gejala-gejala dan cara pengobatannya serta kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi sebaiknya dijelaskan kepada pasien dan anggota keluarga yang bertanggung jawab.
  • Berdasarkan panelitian pada hewan, glimepiride tidak dianjurkan pada kehamilan. 
  • Pada ibu menyusui penggunaan glimepiride sebaiknya tidak dilanjutkan. 
  • Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui.

Interaksi obat:
  • Risiko hipoglikemia akan meningkat pada pemberian glimepiride bersama-sama dengan obat-obat tertentu, yaitu obat-obat antiinflamasi nonsteroid dan obat lain dengan ikatan protein tinggi, seperti salisilat. sulfonamida, kloramfenikol, kumarin, probenesid, MAO inhibitors, βadranergic blocking agents.
  • Daya kerja glimepiride dalam menurunkan kadar glukosa darah akan menurun jika diberikan bersamaan dengan obat-obat yang cenderung menimbulkan hiperglikemia. seperti tiazid dan diuretik lain, kortikosteroid, fenotiazin, produk-produk kelenjar tiroid, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik dan isoniasid.
  • Pemberian propranolol (40 mg tid) dan glimepiride meningkatkan Cmax, AUC dan T1/2 dari glimepiride sebesar 23%, 22% dan 15% serta menurunkan CL/f sebesar 18%, pasien perlu diperingatkan akan potensi hipoglikemia yang dapat terjadi.
  • Pemberian glimepiride bersamaan dengan warfarin, menurunkan respon farmakodinamik dari warfarin, namun tidak bermakna secara klinis.
  • Interaksi antara mikonazol oral dan obat hipoglikemia oral dilaporkan dapat menyebabkan hipoglikemia, sedangkan interaksi pada pemberian IV, topikal atau vaginal belum pernah dilaporkan.
  • Glimepiride berpotensi terjadi interaksi dengan fenitoin, diklofenak, ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat, karena seluruhnya dimetabolisme oleh sitokrom P450 II C9.

Kemasan dan nomor registrasi:
Glimepiride 1 mg: Kotak, 5 strip @ 10 tablet, GKL0205031510A1
Glimepiride 2 mg: Kotak, 5 strip @ 10 tablet, GKL0205031510Bl
Glimepiride 3 mg: Kotak, 5 strip @ 10 tablet, GKL0205031510C1
Glimepiride 4 mg: Kotak. 5 strip @ 10 tablet, GKL0205031510D1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA SUHU KAMAR (25-30° C), TERLINDUNG DARI CAHAYA

Dibuat oleh:
DexaMedica
Jl. BAMBANG UTOYO 138
PALEMBANG - INDONESIA

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔