loading...

Mesol

12:30
MESOL®
Tablet salut selaput

KOMPOSISI
MESOL® 4 tablet salut selaput mengandung:
Methylprednisolone ............................ 4 mg
MESOL® 8 tablet salut selaput mengandung:
Methylprednisolone ............................ 8 mg
MESOL® 16 tablet salut selaput mengandung:
Methylprednisolone ............................ 16 mg

CARA KERJA OBAT
Methylprednisolone merupakan suatu glukokortikold yang mempunyai efek anti-inflamasi kuat pada beberapa sistem organ. Efek ini penting untuk memelihara homeostasis dan mengatur aktivitas sistem imun. Pemakaian secara per oral cepat diabsorpsi, efek puncak dicapai setelah 1 - 2 jam, diekskresi terutama di ginjal dalam bentuk metabolit inaktif.

INDIKASI
Methylprednisolone diindikasikan untuk mengobati keadaan sebagai berikut:
  • Gangguan endokrin: insufisiensi adrenokortikoid primer atau sekunder (hidrokortison atau kortison merupakan pilihan yang pertama; analog sintetis dapat digunakan bersama dengan mineralokortikoid; dalam masa pertumbuhan, penambahan mineralokortikoid penting), kongenital adrenal hiperplasia, nonsuppurative tiroiditis, hiperkalsemia yang berhubungan dengan kanker.
  • Gangguan rematik: sebagai terapi tambahan untuk pemakaian jangka pendek dalam arthritis psoriatik, arthritis rhematoid termasuk arthritis juvenile, ankylosing spondylitis, bursitis akut dan sub akut, tenosynovitis non spesifik akut, gout arthritis akut, osteoarthritis post traumatik, synovitis osteoarthritis, epicondilitis.
  • Penyakit kolagen selama eksaserbasi atau terapi pemeliharaan pada lupus erythematosis sistemik, penyakit karditis akut.
  • Penyakit kulit: pemphigus, dermatitis exfoliatif, psoriasis hebat. 
  • Penyakit alergi: asthma bronchial, dermatitis atopik, dll.
  • Penyakit mata: conjunctivitis alergi, keratitis, iritis dan iridosiclitis, chorioretinitis, dll.
  • Penyakit pernafasan: sarcoidosis simptomatik, pneumonitis aspirasi dan lain-lain.
  • Gangguan hematologik: idiopathic thrombocytopenia purpura pada dewasa, thrombocytopenia sekunder pada dewasa, anemia hemolitik autoimun, anemia RBC, anemia hipoplastik kongenital.
  • Penyakit neoplastik: untuk meringankan leukemia dan lympomas pada dewasa, leukemia akut pada anak-anak.
  • Keadaan edema: menyebabkan diuresis atau remisi proteinuria pada sindroma nephrotik tanpa uremia, idiopathic atau yang disebabkan lupus erythematosis.
  • Penyakit gastro-intestinal: membantu penderita melalui waktu kritis pada penyakit colitis ulcerative, enteritis regional.
  • Sistem saraf: eksaserbasi akut dari multiple sclerosis.
  • Lain-lain: TBC meningitis dengan blok subarachnoid jika diberikan bersama dengan kemoterapi anti TBC yang sesuai.

POSOLOGI
  • Dosis awal Methylprednisolone bervariasi antara 4 - 48 mg sehari, tergantung pada jenis penyakit yang diobati. Pada kondisi tidak parah diberikan dosis awal yang rendah sedangkan pada pasien tertentu diperlukan dosis awal yang lebih tinggi.
  • Pada situasi tertentu dibutuhkan dosis terapi yang tinggi, termasuk multiple sclerosis (160 mg per hari selama 1 minggu, dilanjutkan dengan 64 mg setiap hari selama 1 bulan). Jika selama periode pengobatan, tersebut tidak memberikan respon klinis yang memuaskan, Methylprednisolone harus dihentikan dan diganti dengan terapi lain yang lebih tepat.
  • Setelah pengobatan jangka panjang obat harus dihentikan, sebaiknya dilakukan penurunan dosis secara bertahap daripada dihentikan secara langsung.
  • Alternate Day Therapy (ADT) adalah dosis pemakaian kortikosteroid yang digandakan pada hari yang berselang. Tujuan bentuk terapi ini adalah untuk memberikan efek pengobatan kortikosteroid jangka panjang dengan meminimalkan efek samping tertentu, seperti supresi sumbu hipotalamus-hipofisis-korteks adrenal, sindroma Cushing, gejala putus obat bila terapi dihentikan (corticoid withdrawal symptoms) dan hambatan pertumbuhan pada anak-anak.
  • Anak-anak: dosis umum untuk anak-anak harus berdasarkan respon klinik dan pertimbangan dokter. Pengobatan sebaiknya dibatasi pada pemberian dosis minimal dengan periode pengobatan sesingkat mungkin. Pengobatan sebaiknya diberikan dalam dosis tunggal dan diberikan secara berselang-seling yaitu hari pertama diberi obat, hari kedua bebas obat, hari ketiga diberi obat lagi, dan seterusnya.

PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Penggunaan kortikosteroid dalam jangka lama menyebabkan posterior subcapsular, katarak, glaucoma dan mempertinggi infeksi okular sekunder yang disebabkan jamur atau virus.
  • Pemakaian dosis besar dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, retensi garam dan air dan meningkatkan ekskresi kalium. 
  • Hati-hati penggunaan steroid pada colitis ulcerative non spesifik jika mungkin ada perforasi abses atau injeksi piogenik yang lain, diverticulitis intestinal anastomoses, peptic ulcer aktif atau laten, insufisiensi renal, hipertensi, osteoporosis dan myastenia gravis. 
  • Penggunaan kortikosteroid jangka lama pada bayi dan anak-anak harus terus dimonitor karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
  • Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungi patogen tertentu. Bila terjadi infeksi, dosis tetap dipertahankan atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan yang terbaik terhadap infeksi tersebut.
  • Kortikosteroid tidak dianjurkan bagi wanita hamil trimester pertama karena kemungkinan bayi yang baru lahir menderita gejala hipoadrenalisme.
  • Tidak dianjurkan pemakaian pada ibu menyusui karena kemungkinan kortikosteroid diekskresikan ke dalam ASI. Insufisiensi adrenokortikal sekunde, karena pemakaian obat ini mungkin dapat dikurangi dengan menurunkan dosis secara bertahap.
  • Pemakaian asam asetil salisilat bersama-sama dengan kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita hipo-protombinemia.
  • Pemakaian kortikostroid pada penderita hipotiroid dan sirosis dapat meningkatkan efek kortikosteroid.
  • Hati-hati penggunaan kortikosteroid pada penderita diabetes melitus, karena dapat meningkatkan glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas terhadap insulin.

EFEK SAMPING
  • Gangguan elektrolit dan cairan tubuh: retensi Na, CHF (Congestive Heart Failure), hipertensi, hipokalemik alkalosis, kehilangan kalium. 
  • Muskuloskeletal: osteoporosis, steroid myopathy, dll. 
  • Gastro-intestinal: peptic ulcer yang disertai perdarahan dan perforasi, pankreatitis, distension abdominal, dan esophagitis ulcerative.
  • Kulit: hiperpigmentasi, jerawat, purpura stria, dll.
  • Neurologikal: konvulsi, meningkatkan tekanan intrakranial dengan papilledema, vertigo, sakit kepala seizure, pseudotumor serebri. 
  • Endokrin: perubahan menstruasi, menurunkan toleransi karbohidrat, meningkatkan kebutuhan insulin atau obat oral hipoglikemik pada diabetik, sindroma Cushing, penekanan hormon pertumbuhan pada anak-anak.
  • Mata: katarak silocapsular posterior, meningkatkan tekanan intraocular, glaucoma, dan exophthalmus.
  • Metabolit: keseimbangan nitrogen negatif yang disebabkan katabolisme protein.
  • Reaksi hipersensitif: reaksi anaphylactic pernah dilaporkan terjadi. 
  • Sistem imun: tertutupnya infeksi, aktifnya kembali infeksi laten.

KONTRA INDIKASI
  • Penderita yang hipersensitif terhadap kortikosteroid.
  • Infeksi jamur sistemik/ infeksi mikosis, ulkus lambung, osteoporosis, gangguan psikiatrik, amubiasis, poliomielitis, narrow atau open-angle glaucoma, dan penyakit-penyakit virus.

INTERAKSI OBAT
  • Pemberian bersama glikosida jantung dapat meningkatkan efek glikosida.
  • Pemberian bersama diuretik dapat meningkatkan efek pembuangan kalium.
  • Glukokortikoid dapat menurunkan efek hipoglikemia dari zat antidiabetik dan efek antikoagulan dari derivat kumarin.
  • Pemberian bersama rifampicin, phenytoin atau barbiturat dapat menurunkan efek kortikosteroid.
  • Penggunaan bersama dengan aspirin dapat meningkatkan bersihan dari pemberian dosis tinggi kronis aspirin.
  • Penggunaan bersama dengan cyclosporine pernah dilaporkan terjadi konvulsi.
  • Penggunaan bersama dengan ketoconazole dan troleandomycin dapat menghambat metabolisme serta menurunkan bersihan dari Methylprednisolone.

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar (25 - 30° C) di tempat kering.

KEMASAN
MESOL®   4 : Dus berisi 3 strip@ 10 tablet salut selaput
MESOL®   8 : Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
MESOL® 16 : Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput

NO.REG
MESOL®   4 : DKL0635304917Al
MESOL®   8 : DKL0435300110A1
MESOL® 16 : DKL0635304917Bl

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Dibuat oleh:
PT GRACIA PHARMINDO
Bandung - Indonesia

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔